GridPop.ID - Kecelakaan maut belum lama ini terjadi antara KA Turangga dengan KA Bandung Raya.
Ada 4 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.
Salah satunya yakni pramugara KA Turangga bernama Ardiansyah.
Kepergiaan Ardiansyah ini sontak meninggalkan kesedihan bagi keluarganya setelah terlibat dalam kecelakaan tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Melansir dari TribunStyle.com, Ardiansyah, yang merupakan tulang punggung keluarganya, meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, meninggalkan dua anak laki-laki yang masih sangat muda.
Meski begitu, sebelum kepergiannya, Ardiansyah sempat memberikan nasihat dan pesan terakhir kepada anak pertamanya, yang baru berusia 7 tahun dan baru duduk di kelas satu sekolah dasar.
Anak keduanya bahkan masih berusia dua minggu.
Robby Dzulfaqor, kakak ipar almarhum, mengungkapkan bahwa sebelum berangkat kerja, Ardiansyah memberikan pesan agar anak pertamanya menjaga ibu dan adiknya.
"Ke anak yang paling gedenya bilang kalau papih kerja, titip bunda ya, jagain bunda. Yang terakhir itu seperti itu aja sih ke istrinya," kata Robby, Sabtu (6/1/2024).
Sebelum berangkat, Ardiansyah juga sempat melakukan video call dengan istrinya dan berjanji akan pulang secepat mungkin.
"Sempat video call dan nge-WA, kemarin itu cuma jawab, dia bilang secepatnya aja, Bun. Dia bilang gitu aja," ujarnya.
Dalam pandangan keluarga, Ardiansyah dikenal sebagai anak yang saleh dan menjadi tulang punggung keluarga.
"Iya (tulang punggung keluarga)" ujarnya.
Kepergiannya menjadi salah satu dari empat korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.
Ke empat korban diantaranya, Enjang Yudi Petugas PAM Stasiun Cimekar, Julian Dwi Setiyono Masinis KA 350 Commuter Line Bandung Raya, Ponisam Asisten Masinis KA 350 Commuter Line Bandung Raya dan Ardiansyah Pramugara KA Turangga.
Masinis KA Turangga Selamat
Masinis KA 66 Turangga berhasil dievakuasi dengan selamat setelah terlibat kecelakaan dengan KA 350 Commuter Line atau KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2023).
Sebelumnya, masinis KA Turangga tersebut terjebit sehingga membuatnya tidak memberikan respons.
Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI Polri, PT KAI, PMI, dan relawan.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, telah membenarkan bahwa masinis KA Turangga sebelumnya terjepit.
"Sementara posisi masinis masih terjepit dan belum ada respons," ungkap Kombes Kusworo sebelumnya.
Proses evakuasi melibatkan pemadaman listrik dari kereta tersebut.
Masinis KA Turangga, Panji, dan asisten masinis, Mara, dievakuasi ke RS AMC Cileunyi.
Engkos Kosasih, Humas RS AMC Cileunyi, menyatakan bahwa keduanya mengalami luka dalam, memerlukan observasi lebih lanjut.
"Kalau masinis belum sadar masih istirahat sedangkan asisten masinis sudah sadar dan bisa berkomunikasi. Tapi harus diperiksa lebih lanjut soalnya luka dalam," ujarnya saat diwawancara oleh Kompas.com pada Jumat.
Para korban saat ini ditempatkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS AMC Cileunyi, menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli.
"Nanti apa yang muncul diagnosanya akan diberikan tindakan oleh tim dokter kami. Saat ini masih diobservasi," jelas Engkos.
Dalam kejadian ini, RS AMC Cileunyi menyediakan dua ambulans dan empat perawat yang diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Kalau ada yang butuh ke sini (RS AMC Cileunyi) atau RS terdekat kami sedang monitor. Mungkin yang dibawa ke sini yang tidak terlalu berat," tambah Engkos.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar