"Makanya dianjurkan untuk periksa lebih lanjut di dokter ahli untuk mengetahui pasti penyakitnya," terangnya.
Juliti lantas membantah soal dugaan keteledoran petugas yang salah mengambil sampel urin pasien lain.
"Saya sudah klarifikasi dengan petugas lab kalau pispot (alat penampung urin) yang di berikan ke pasien untuk menampung urin itu adalah baru dengan keadaan kering pispotnya," ungkapnya.
"Bahkan menurut petugas kami itu dua kali di ulang pemeriksaan urinnya untuk lebih memastikan hasilnya," pungkasnya.
Melansir Tribun Jabar, sebelumnya viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga menyerbu Puskesmas Embo, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Shinta Bilqis pada, Jumat (12/1/2024).
Nampak dalam video yang beredar, warga sedang berkumpul di depan loby puskesmas sambil bersorak.
"Pergi periksa di (Puskesmas) Embo nabilang (perawat) hamilki," ujar perekam dalam video tersebut.
Dari informasi di kolom komentar, pasien merasa malu lantaran masih gadis tapi didiagnosa hamil oleh pihak puskesmas.
"Cucunya dg. Kuasa pi periksa baru na bilang itu perawat positif hamilki. Baru pi periksa di Bantaeng tdk positifki.
Tdk Terima keluarganya krn banyak mi jga benk gosipi kodong baru tdkji tawwa," ucap Shinta BilQis menjawab pertanyaan akun Dharma Yapti.
Rupanya gadis tersebut hanya menderita sakit maag.
"Sakit maagki kodong," sambung Shinta dalam komentarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar