Dia mengganti nama di CV-nya menjadi Luker Feller.
“Gimana gue bisa jadi manajer di Amerika di umur 19 tahun sambil kuliah dan aktif berorganisai. Tips pertama, yang banyak dipakai pekerja Indonesia di Amerika adalah menggunakan nama kedua. Faktanya sulit bagi gue menggunakan nama Indonesia. So , gue ganti nama dengan nama White People Name,” katanya.
Luker juga menunjukkan scan surat pernyataan diterima bekerja sebagai bukti keaslian klaimnya.
Meskipun begitu, pengakuan Luker mendapat tanggapan negatif dari beberapa netizen, termasuk dari Tiktoker Alvin Tanasta.
Alvin menyoroti kejanggalan dalam cerita Luker, seperti tinggal di kosan meskipun gajinya besar, dan mempertanyakan kisahnya.
Kemudian, Luker menjelaskan bahwa dia masih tinggal di kosan karena belum ada apartemen yang disewakan di Lampung.
“Makanya saya klarifikasi di sini, gue kuliah di Kota lain di Lampung. Kos gue hampir Rp 2 juta per bulan. BTW kalau kalian cari di internet apartemen yang disewakan di Lampung belum ada ya,” ucap Luker.
@luker_feller Semoga lebih bijak kedepannya #work #wfh #karir #kerja ♬ suara asli - Mas Luker
Luker juga memberi klarifikasi bahwa pekerjaannya di Amerika dilakukan secara remote dari Lampung, sehingga tidak perlu benar-benar pergi ke Amerika.
Meskipun Alvin mengatakan bahwa mendapatkan pekerjaan di Amerika tidak semudah yang dibayangkan.
Luker menegaskan bahwa dia berhasil mendapatkan pekerjaan setelah membagikan portofolio dan mengikuti wawancara dari perusahaan Amerika dan Singapura.
“Di Amerika itu susah banget dapat kerja kalau kamu bukan citizen atau dapat green card,” lanjut Alvin.
Source | : | TribunJateng.com,TikTok |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar