"Siapa tau ibu nya yang membuang melihat story ini, asal tau saja bayi ini sudah selamat, sehat. Sempat terkena hypotermia, namun sudah diatasi oleh pihak UGD. Jika memang tidak mau mengurus anak banyak opsi selain membuang di semak belukar seperti ini. Hubungi Dinas Sosial, titip ke Yayasan dll. Atau setidaknya taruh di depan pagar rumah warga agar bayi ini bisa dirawat dengan layak. Hati aku hancur bawa anak bayi kebiruan ini ke RS terdekat. Pergerakan sudah minim, kaki membiru. Khawatir bayi ini tidak selamat ditanganku."
Bayi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Bali Mandara untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, mengonfirmasi temuan tersebut, menyatakan bahwa bayi perempuan tersebut ditemukan di Jalan Sekar Sari Kesiman dalam kondisi tanpa pakaian dan tali pusar masih terikat.
"Ditemukan bayi jenis kelamin perempuan baru dilahirkan dengan tali pusar tanpa ari-ari di Jalan Sekar Sari Kesiman, digeletakkan di semak-semak dalam kondisi tanpa sehelai pun pakaian sekiranya pukul 10.00 Wita," ucap Luh Ayu, Sabtu.
Setelah itu, bayi tersebut ke RSUD Bali Mandara.
Keadaan bayi saat itu tidak stabil, dengan berat badan 2.300 gram, dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Bali Mandara.
Penyebab ketidakstabilan bayi tersebut adalah hipotermia karena terlalu lama berada di luar suhu tubuh normal, menyebabkan suhu tubuhnya menjadi rendah.
Meskipun demikian, saat ini bayi telah mendapatkan perawatan dengan harapan agar kondisinya segera membaik.
Pihak Dinsos P3A sudah berkoordinasi dengan Dinsos kota dan Polsek Dentim.
"Namun sekarang sudah dirawat semoga cepat stabil kondisi bayi. Kami Dinsos P3A sudah berkoordinasi dengan Dinsos kota dan Polsek Dentim," imbuhnya.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit dan kondisinya sudah stabil, bayi akan ditempatkan di Yayasan Metta Mama & Maggha sambil menunggu proses pencarian ibu biologis bayi yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar