GridPop.ID - Istri kedua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Yuvadhida Polpraserth, mengalami nasib pilu setelah dicerai sang suami.
Yuvadhida Polpraserth dicerai oleh Raja Thailand lantaran ketahuan selingkuh hingga foto syur disebarluaskan.
Istri kedua Raja Thailand tersebut kini seakan 'dibuang' dengan cara yang memalukan dan memilukan.
Kehidupan Raja Thailand memang sering menjadi sorotan publik lantaran dikenal kontroversi.
Dilansir dari Tribun Style, salah satu masalah yang selalu melekat padanya yakni terkait perempuan.
Raja Thailand dikenal beberapa kali tersandung skandal asmara karena sering bergonta-ganti pasangan.
Karena perbuatannya, Vajiralongkorn dikenal bereputasi sebagai pria playboy.
Diketahui, Raja Thailand sudah menikah sebanyak empat kali.
Istri keduanya, Yuvadhida Polpraserth, merupakan seorang artis terkenal yang memiliki paras cantik dan memesona.
Menjadi istri orang nomor satu di Thailand, kehidupan Yuvadhida Polpraserth tak seindah dongeng cinderella.
Alih-alih bahagia, nasib Yuvadhida Polpraserth justru berakhir memilukan.
Sebagaimana seorang raja, Vajiralongkorn berlaku seenak jidat dalam melakukan segala hal di kehidupannya, termasuk pada istrinya.
Sehingga cukup banyak istri yang berakhir tragis seperti dibuang oleh Vajiralongkorn ketika sudah dianggap tak berguna lagi.
Hal inilah yang juga menimpa Yuvadhida Polpraserth yang dijebak oleh suaminya sendiri dan harus menanggung malu seumur hidup.
Diceritakan bahwa Yuvadhida Polpraserth dan Vajiralongkorn sempat hidup bersama tanpa menikah.
Bahkan keduanya sampai memiliki 5 orang anak, yakni terdiri dari 4 laki-laki dan 1 wanita.
Namun, di tahun 1994, keduanya memutuskan untuk menikah dan kembali hidup bersama dengan ikatan yang resmi.
"Kemudian punya 5 orang anak sebelum akhirnya menikah di tahun 1994. Jadi, kumpul kebo," kata narator, dilansir dari Youtube Detective Aldo pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Pilunya masih Yuvadhida Polpraserth manakala ternyata setelah dua tahun dinikahi, ia justru dicerai oleh Vajiralongkorn.
Setelah bosan pada istri ke-2 nya tersebut, Vajiralongkorn membuang Yuvadhida Polpraserth dengan cara yang sangat memalukan.
Ia sengaja menjebak Yuvadhida Polpraserth seakan telah berselingkuh dengan seorang marsekal udara.
Foto tanpa busana yang membuktikan perselingkuhan sang istri pun sengaja dia sebarkan ke seantero Thailand.
"Kisah cinta putra mahkota dan rakyat jelata terdengar seperti dongeng Cinderella tetapi kebahagiaan tidak bertahan lama," lanjut keterangan dalam video.
"Karena Rama menjebak Yuvadhida untuk berkhianat dengan seorang marsekal udara yang berusia 60 tahun," imbuhnya.
"Rama kemudian mengirim poto telanjang istrinya ke majalah dan memberi tahu semua orang tentang perselingkuhan mereka," lanjutannya.
Tak selesai sampai di sana, Vajiralongkorn pun langsung mencabut status Yuvadhida yang sudah bangsawan dan diubah kembali seperti sebelum menikah dengannya.
"Kemudian Rama juga mencabut semua gelar Yuvadhida, untungnya Yuvadhida berhasil melarikan diri ke luar negeri dan menghindari hukuman yang lebih berat," pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com, Maha Vajiralongkorn adalah raja Thailand sejak 13 Oktober 2016. Sebagai raja kesepuluh dari Dinasti Chakri, ia diberi gelar Rama X.
Pria kelahiran 28 Juli 1952 ini adalah putra satu-satunya dari Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand, dan Ratu Sirikit.
Pada tahun 1972, saat usianya masih 20 tahun, Raja Bhumibol memberinya gelar panjang: Somdech Phra Boroma Orasadhiraj Chao Fah Maha Vajiralongkorn Sayam Makutrajakuman.
Dikutip dari Wikipedia, hal ini membuatnya menjadi Putra Mahkota Thailand.
Ia juga bertugas di militer Thailand sebagai pilot helikopter dan ikut ambil bagian dalam operasi militer penumpasan Partai Komunis Thailand pada dekade 70-an.
Vajiralongkorn juga sempat memimpin kontak senjata dalam sengketa perbatasan dengan Kamboja.
Setelah kematian ayahnya pada 13 Oktober 2016, ia diprediksi akan menjadi penerus takhta kerajaan Thailand, meskipun harus menunggu masa berkabung selesai.
Ia lalu menerima kekuasaan pada 1 Desember 2016, tetapi belum akan dimahkotai secara resmi hingga kremasi ayahnya selesai dilakukan.
Semasa kecil, Vajiralongkorn memulai pendidikannya pada tahun 1956 ketika ia memasuki taman kanak-kanak di Sekolah Chitralada di Istana Dusit.
Setelah menyelesaikan Mathayom 1 (kelas tujuh), ia dikirim untuk dididik di sekolah independen di Inggris.
Ia pertama kali sekolah persiapan, King's Mead, Seaford, Sussex, dan kemudian di Millfield School, di Somerset. Di sana ia menyelesaikan pendidikan menengahnya pada Juli 1970.
Pada bulan Agustus 1970, ia mengikuti kursus pelatihan militer selama lima minggu di The King's School, di Sydney, Australia.
Pada tahun 1972, sang pangeran mendaftar di Royal Military College, Duntroon di Canberra, Australia.
Pendidikannya di Duntroon dibagi menjadi dua bagian, pelatihan militer oleh Angkatan Darat Australia dan program sarjana di bawah naungan Universitas New South Wales.
Ia lulus pada tahun 1976 sebagai kopral baru dengan gelar seni liberal.
Pada tahun 1982, ia menyelesaikan gelar sarjana hukum kedua, dengan penghargaan kelas dua di Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat.
Rentang pendidikannya yang panjang ini sengaja dipersiapkan, sebagai putra mahkota--yang saat ini sudah menggantikan ayahnya sebagai raja.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar