GridPop.ID - Kabar duka masih menyelimuti keluarga DJ Angger Dimas dan Tamara Tyasmara atas meninggalnya anak mereka, Raden Andante Khalif Pramudityo.
Dante meninggal dunia diduga karena tenggelam di kolam renang pada 27 Januari 2024.
Meski demikian, Angger Dimas merasa bahwa ada yang janggal atas kematian sang anak semata wayang.
Melansir Tribun Jabar, DJ sekaligus produser musik tersebut merasa bahwa sang buah hati yang masih berusia 6 tahun tersebut bukan tenggelam namun ditenggelamkan.
"Saya dan keluarga meyakini kehilangan nyawa itu bukan tenggelam, tapi diduga ditenggelamkan," kata Angger Dimas saat wawancara dengan Tribunnews, dikutip Minggu (4/2/2024).
Pasalnya, ia merasa ada yang janggal.
"Diduga ditenggelamkan dan saya juga meyakini pihak-pihak kepolisian itu akan memproses kasus ini, karena banyak yang menurut saya janggal," ungkapnya.
Meski demikian, untuk saat ini ia menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Sebab, pihak berwajib kini masih melakuka penyelidikan atas kasus tersebut.
Laporan telah dibuat di Polsek Duren Sawit.
Sejumlah saksi pun telah diperiksa dan bukti rekaman CCTV sudah dikantongi.
"Saya akan menunggu dari kepolisian, karena LP model A itu polisi yg akan memproses," jelas Angger Dimas.
Jika memang ada unsur pidana, ia ingin pelaku mendapat hukuman yang seberat-beratnya.
"Jika adanya tindakan pidana di CCTV itu, tolong hukum seberat-beratnya," ujar Angger Dimas.
"Saya nggak mau sebagai bapak pakai nangis-nangis saya ingin ungkapkan itu, segera lah ungkapkan," lanjutnya.
Kronologi Meninggalnya Dante
Melansir Kompas.com, Tamara Tyasmara membeberkan kronologi sebelum sang anak meninggal dunia.
Kala itu Dante, ujar Tamara pergi bersama satu orang dewasa dan teman anaknya.
“Ini bukan kali pertama dia (Dante) renang, jadi aku sebagai orangtua percaya. Apalagi ini Dante udah aku pesenin jangan nyebur dulu sebelum aku datang,” tutur Tamara.
“Ini aku drop, aku pergi ke lokasi (syuting), take dua scene doang. Pikiran aku enteng aja kemarin, paling satu jam, dua jam doang, apalagi dekat (lokasinya),” tambah Tamara.
“Aku udah dekat nih mau masuk komplek kolam renang itu, tiba-tiba dikabarin Dante udah, apa sih namanya dikasih napas buatan. Kebetulan yang bantu Dante itu dokter, dibantu,” ucap Tamara.
“Aku bilang cari aja rumah terdekat, yang terdekat RS Islam Pondok Kopi. Aku putar balik, Dante (diantar) jalan ke situ, ketemunya di situ, udah ketemunya di situ. Dante udah di kasur, aku langsung pegang dia, pas udah di EKG udah flat udah enggak ada,” tutur Tamara.
Tak menyerah, Tamara memindahkan anaknya ke rumah sakit lain untuk kembali mendapatkan pertolongan.
“Aku namanya ibu enggak percaya kok cepat banget ya, orang dekat kok ke situ, paling 10-15 menit. Akhirnya aku bawa lagi Dante ke rumah sakit lain yang lebih besar,” ucap Tamara.
Nahas, nyawa putranya sudah tidak tertolong.
Sama seperti Angger Dimas, Tamara menyerahkan sepenuhnya urusan ini ke pihak berwajib.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar