Polisi mengizinkan melihat CCTV keesokan harinya, tepat ketika Angger Dimas berhalangan hadir karena urusan pekerjaan.
Meski begitu Angger diwakilkan oleh ayahnya.
Namun sang ayah pun belum diizinkan melihat rekaman CCTV kolam renang, lokasi Dante meninggal dunia.
"Saya dapat kabar mas ini ayah gak bisa buat laporan, secara garis besar ayah sudah tau, tapi ayah gak bisa lihat CCTV," katanya.
Angger Dimas menilai informasi yang ia terima simpang siur.
"Simpang siur sebenarnya, kita belum tau perkembangan apapun. Berarti ini ada sesuatu," katanya.
"Setelah saya tau mengetahui ada sesuatu, saya maju, hari selasa," kata Angger.
Menurut Dimas berdasar pengakuan pengelola kolam renang, CCTV tersebut diserahkan dalam bentuk DVR.
"Katanya ada DVR ternyata ada di polisi. jadi saya serahkan semua ke polisi," katanya.
Angger Dimas bahkan sampai emosi menegaskan jika memang terbukti ada tindak pidana dalam rekaman CCTV, ia meminta polisi menjatuhkan hukuman berat.
"Kita ditemukan tindak pidana di CCTV tolong hukum seberar-beratnya. Maaf saya emosi, tapi hukum seberat-beratnya. Segera diungkap yang ada di CCTV itu," kata Angger Dimas ayah Dante.
Baca Juga: Niat Hati Ingin Berobat, 3 Pemuda Tewas Tenggelam di Danau Kuari Bogor
Source | : | Kompas.com,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar