"Saat pertama kali awal kala sesi renang diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya," kata Wani Siregar selaku Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School dilansir dari Tribun Seleb.
Ketakutan tersebut terjadi tidak hanya sekali, tetapi setiap kali Dante mengikuti pelajaran renang.
Meskipun begitu, Dante tetap mencoba dengan gigih mengikuti pelajaran renang meskipun kurang percaya diri.
"Tapi Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang, meskipun sudah dengan panduan dari coach nya maupun dengan menggunakan swimming board," jelas Wani.
"Dante memilih untuk melihat keadaan kolam dan kondisi teman-temannya bermain di kolam sebelum akhirnya siap dan mau untuk berada dalam air," lanjutnya.
Dante terlihat memilih untuk melihat-lihat dan mengamati keadaan kolam serta teman-temannya yang bermain di dalam kolam dengan pelatihnya sebelum akhirnya bersedia untuk masuk ke dalam air.
“Setelah beberapa lama mengobservasi, baru kemudian Dante akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke dalam air,” tutur Wani.
Wani juga mengungkap bahwa Dante selalu menjadi peserta paling akhir dalam sesi renang.
Meskipun kejadian di kolam sekolah tidak pernah buruk, namun Dante mengalami rasa takut dan ketidaknyamanan terhadap kolam.
Karena menurut penjelasan dari ibunya, Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di sebuah hotel.
Akan tetapi, penyebab pasti dari trauma yang dialami Dante tidak dapat dipastikan.
"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam menurut penjelasan dari Ibu Tamara, Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," tutur Wani.
Baca Juga: Akui Berteman dengan Yudha Arfandi, Raffi Ahmad Tanggapi Kasus Kematian Dante
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.TV |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar