GridPop.ID - Kelakuan bejat kakek berusia 60 tahun ini sukses bikin banyak orang emosi.
Bagaimana tidak? dirinya tega melecehkan gadis berusia 15 tahun.
Kakek 60 tahun ini diketahui berinisial DR dan korbannya seorang gadis berinisial NF (15).
Melansir dari laman tribunnews.com, aksi DR dilakukan disebuah rumah kosong.
Awalnya ada warga yang curiga, ketika lewat di depan sebuah rumah kosong dan melihat lampu rumah tersebut menyala.
Kemudian warga tersebut melapor kepada warga lainnya hingga mereka beramai-ramai menggerebek rumah kosong itu.
Lalu warga mendapati pelaku yang hendak menggauli gadis belia di dalam kamar rumah.
Pelaku pun tidak dapat mengelak, dan langsung diamankan, lalu dijemput petugas.
DP diketahui telah ditangkap kepolisian setempat pada Senin (19/2/2024).
"Laporan sementara baru diraba payudaranya, belum sempat disetubuhi, karena digrebek warga," kata KBO Satreskrim Polres Polman, Ipda Irfan dikutip Tribun Sulbar.
Pelaku saat ini menjalani pemeriksaan lanjutan di Ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Polman.
Baca Juga: Gedung Badminton Jadi Saksi Bisu Bocah Perempuan Dirudapaksa seorang Petani, Modusnya Bikin Geram!
Irfan belum mengungkap modus yang dilakukan pelaku sehingga dapat membawa gadis belia ini.
Petugas turut mengamankan barang bukti berupa baju korban dan baju yang dikenakan pelaku.
4 Cara Orangtua Hindari Anak Jadi Korban atau Pelaku Kekerasan Seksual
Melansir dari laman kompas.com, berikut ini adalah cara menjaga anak agar tak menjadi korban maupun pelaku kekerasan seksual menuruti psikolog Lizzie:
1. Berikan pendidikan seksual sejak dini sesuai usia anak.
Pendidikan seksualitas berbeda dengan mengajarkan anak melakukan seks.
Melansir situs resmi Durex, pendidikan seks merupakan pengetahuan bagi anak untuk mengenal fungsi tubuhnya serta memahami etika dan norma sosial.
Tujuannya agar anak tahu konsekuensi dari setiap perbuatannya.
Pendidikan seksual menjadi penting sebagai usaha menjaga kesehatan alat reproduksi anak, mengajarkan cara mengidentifikasi pelecehan, dan juga kekerasan seksual.
Tanpa didikan orangtua, anak memiliki peluang mengambil keputusan secara tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.
Untuk mengetahui pendidikan seksual apa saja yang bisa orangtua berikan kepada anaknya, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) telah merumuskan panduannya dalam dokumen bertajuk “International technical guidance on sexuality education”.
Baca Juga: Kronologi Remaja Putri di Malang Dilecehkan Pengandara Motor, Awalnya Dipepet dengan Motor
2. Lakukan supervisi terhadap aktivitas dan kegiatan harian anak.
Dengan melakukan supervisi, orangtua turut melindungi anak dari bahaya menggunakan gadget secara tidak bijaksana.
Namun, usahakan agar kegiatan supervisi tidak mengekang anak.
Terkait hal ini, Lizzie pernah membuat buku parenting berjudul “Raising Children in Digital Era” yang membantu orangtua menyadari bahwa dengan pola asuh dan pengawasan yang tepat dalam menggunakan teknologi dan wajib menjadi solusi dari tantangan membesarkan anak.
3. Terlibat aktif di lingkungan sekolah bersama orangtua lain dan guru.
Orangtua bisa bergabung dalam Persatuan Orangtua Murid dan Guru (POMG) untuk berdiskusi mengenai topik atau isu permasalahan anak secara reguler.
4. Menjadi teladan perilaku bagi anak.
Dalam kesehariannya, orangtua bisa memberikan contoh kepada anak untuk menerapkan nilai-nilai kesantunan, moral, keagamaan dan lain lain.
“Orangtua dan anak saling berkomunikasi serta terbuka satu sama lain,” imbuh Lizzie.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar