GridPop.ID - Anak presenter Vincent Rompies belum lama ini tengah viral di media sosial.
Hal ini lantaran anak Vincent Rompies terlibat dalam aksi perundungan atau bullying.
Usai kasus anaknya itu viral, Vincent Rompies awalnya belum mau buka suara.
Namun kini akhirnya Vincent Rompies berani untuk muncul ke publik.
Melansir dari Tribunnews.com, ia mengungkapkan pendapatnya mengenai kasus dugaan perundungan yang melibatkan putra sulungnya.
Dikatakan bahwa putra Vincent Rompies terlibat dalam Geng TAI (GT), yang diduga terlibat dalam kasus perundungan terhadap seorang siswa Binus School Serpong, Tanggerang Selatan.
Karena putranya terlibat dalam insiden tersebut, Vincent Rompies dipanggil untuk diperiksa oleh Polres Tangerang Selatan pada Kamis (22/2/2024).
Kasus perundungan yang melibatkan putranya menjadi viral, membuat nama presenter terkenal ini ikut terseret.
Oleh karena itu, dia memutuskan untuk tidak aktif di media sosialnya.
Vincent mengakui bahwa ia sudah tidak aktif di media sosial selama dua minggu terakhir.
Pernyataan tersebut diungkapkan Vincent saat diwawancarai oleh media pada Kamis malam.
Baca Juga: Berempati pada Kasus Perundungan, Vincent Rompies: Semoga Tidak Ada Lagi Kejadian Seperti Ini
"Justru saya sudah tidak membuka sosial media sudah dua minggu ini," jelasnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (23/2/2024).
Selain mendapat banyak kritik terhadap dirinya dan putranya, banyak pula yang membela mereka di media sosial.
Beberapa netizen bahkan membahas isu yang kurang baik terkait dengan korban.
Ketika ditanya tentang dukungan netizen terhadap putranya, Vincent mengaku bahwa hal tersebut tidak ia gubris.
Baginya, yang terpenting adalah menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh putranya.
"Saya tidak peduli apapun, yang saya pedulikan hanya saya ingin masalah ini cepat selesai," sambungnya.
Namun di sisi lain, Vincent mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada dirinya dan keluarganya.
"Terima kasih buat semua teman-teman yang sudah mendoakan juga," ucapnya.
Selama proses pemeriksaan, Vincent juga memberikan apresiasi kepada kepolisian yang telah bekerja sama dengan baik.
"Sangat kooperatif, kinerjanya saya sangat apresiasi di Polres Tangsel ini," ucapnya.
"Dari jam 11, saya nggak inget berapa pertanyaanya, tapi yang penting lancar semua sudah berjalan," lanjutnya.
Baca Juga: 8 Jam Diperiksa Polisi, Vincent Rompies Minta Maaf Harap Bisa Damai dengan Pelapor
Menurut presenter 43 tahun ini, putranya saat ini masih berstatus sebagai saksi dalam kasus perundungan tersebut.
Namun mengenai proses selanjutnya, dia masih belum mengetahui informasi lebih lanjut.
"Masih saksi (status anak), itu kita belum tahu masih proses juga," ucap Vincent.
Di akhir, suami dari Irfita Karina Karamoy ini berharap agar masalah ini dapat segera terselesaikan.
Dia juga berharap dapat membuka jalur komunikasi yang damai dengan keluarga korban.
Tujuannya adalah agar masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya ingin masalah cepat selesai, ingin membuka pintu komunikasi dengan pelapor, semoga masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Yang penting kekeluargaan."
"Semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi, dan semua bisa kembali normal," tutupnya.
Sebagai informasi yang dikutip dari Kompas.tv, kasus perundungan di Binus School Serpong terbongkar setelah akun X @BosPurwa menyampaikan dugaan bullying yang dilakukan oleh sebuah kelompok yang disebut Geng T.
Perundungan ini terjadi di Warung Ibu Gaul, sebuah warung yang berada dekat sekolah.
Putra dari seorang artis dengan inisial VR diduga terlibat dalam perundungan tersebut.
Perundungan ini terjadi terhadap anggota baru kelompok, di mana korban dipaksa untuk memberikan hal-hal yang diminta oleh senior mereka, termasuk tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, cekikan, dan bahkan disundut rokok.
Polisi menyatakan bahwa Geng T telah melakukan perundungan dua kali dalam rentang satu bulan, yaitu pada 2 dan 13 Februari 2024.
(*)
| Source | : | Tribunnews.com,Kompas.TV |
| Penulis | : | Helna Estalansa |
| Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar