Pak Alvi sudah mengabdi sebagai guru honorer sejak tahun 1988, artinya sudah hampir 36 tahun.
Ia mengajar di sebuah Madrasah Aliyah setara SMA/SMK.
Di usia 57 tahun, tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan Pak Alvi selain mengajar dan mencari rongsokan.
Guru honorer ini sering ditemui di jalanan sedang mencari rongsokan untuk dijual sebagai tambahan penghasilan.
Pak Alvi menceritakan bahwa ia naik angkot saat berangkat mengajar, namun harus berjalan kaki pulang agar bisa sambil mencari barang bekas sepanjang jalan dari sekolah ke rumah.
Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi tidak mencukupi apalagi harus menggunakan transportasi pulang-pergi ke sekolah.
Kisah sedih Pak Alvi ini menarik simpati netizen, sehingga pengunggah membuka donasi bagi siapa saja yang ingin membantu ekonomi guru honorer ini.
Banyak netizen yang merasa miris dengan nasib Pak Alvi, ada yang mengaku sebagai tetangga dan memuji ketekunan Pak Alvi.
Ada juga netizen yang mengkritik pemerintah atas perlakuan yang tidak adil terhadap guru honorer di Indonesia.
"Mana kmarin yg teriak" beras mahal pada rame sedangkan rokok skincare naik diem aja? Kita berteriak itu buat masyarakat yg seperti ini, bukan buat kalian yg arogan sok kaya, semoga kalian ga menghadapi nasib seperti bapak ini biar tetep arogan,"
"Ini tetangga saya dkt dari rumah, emng bener dari dulu tiap pulang ngajar d sekolah pasti ngabil rongsok sehat selalu pak alvi,"
Baca Juga: Diputusin karena Pengangguran, Pria Bungkam Mantan Berhasil Jadi Perwira: Monggo Dek Cari yang Lain
Source | : | Instagram,TribunJabar.id |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar