GridPop.ID - Reza Rahardian menjadi salah aktor yang sudah banyak memerankan berbagai karekater di Film ataupun series.
Kemampuan akting Reza Rahardian pun patut diacungi jempol.
Pernah memerankan banyak karakter populer, aktor Reza Rahadian mengaku stres saat membintangi film Benyamin Biang Kerok.
Kuatnya karakter Benyamin dalam setiap film yang dibintangi, membuat Reza kebingungan dengan perannya di film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu.
"Gue harus menjadi siapa nih?" kata Reza dikutip oleh kompas.com dari YouTube Vindes.
"Gue menjadi Benyamin Sueb atau menjadi Pengki, karakternya. Itu juga gue pada saat proses syuting belum ketemu," lanjutnya.
Terlebih, film yang dibintangi Reza juga bukan termasuk film biopik.
"Kan judulnya bukan tentang Benyamin, bukan biopik. Mungkin kalau film biopik lain cerita," ujar Reza.
"Itu tuh membuat kompleksitas itu membuat akhirnya jujur gue juga bingung pada saat syuting itu," lanjut Reza.
Bukan hanya Reza, bahkan produser film Benyamin Biang Kerok juga menyadari kerumitan yang akan dihadapi Reza saat membintangi film tersebut.
"Itu juga disadari sama produsernya. Bahwa memposisikan karakter Benyamin memang sulit," tutur Reza.
Baca Juga: Balik Lagi ke Acara TV Setelah Ditegur KPI, Ivan Gunawan: Senin Balik ke Brownis...
"Jadi ketika Benyamin jadi siapa, jadi siapa, branding paling besar Benyamin," sambungnya.
Untuk bisa mencapai titik seperti itu bukan hal yang mudah bagi Reza.
"Sehingga untuk mencapai titik itu, secara skenario dan pembawaan karakternya gue juga mengalami kebingungan," kata Reza.
"Gue bermain seperti Benyamin atau gue menjadi Pengki, karakternya dengan pendekatan yang berbeda," sambungnya.
Akibatnya, Reza merasa stres dan akhirnya memilih cuti selama 8 bulan dari syuting.
"(Stres) banget lah, habis itu cuti 8 bulan, ngajar di UI akhirnya satu semester," ucap Reza.
"Akhirnya satu semester gue di vokasi," imbuhnya.
Walaupun banyak disebut sebagai film yang gagal, Reza Rahadian justru melihat film Benyamin Biang Kerok sebagai catatan untuk karier aktingnya.
"Itu menurut gue juga udah jadi catatan pribadi gue, waktu gue membaca skripnya dan saat mengeksekusi," kata Reza.
"Menurut gue, justru itu satu titik balik yang baik buat gue," lanjutnya.
Profil Reza Rahardian
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman tribunjambi.com, Reza Rahardian sendiri memulai kariernya di dunia hiburan dengan menjadi seorang model.
Ia berhasil meraih juara Favorite Top Guest untuk majalah Aneka Yess! pada tahun 2004.
Ia mengawali karier aktingnya melalui sebuah sinetron berjudul Inikah Rasanya pada tahun yang sama.
Pada tahun 2009, ia bermain di film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dengan judul Perempuan Berkalung Sorban.
Meskipun awalnya ia mengikuti audisi untuk karakter minor, sang sutradar memilihnya untuk memerankan peran utama yang lebih besar, yakni sebagai Samsuddin, yang berwatak kasar dan suami yang berpoligami.
Melalui film tersebut, ia berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik.
Selanjutnya, ia berakting dalam film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta dan Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yang berhasil membuatnya meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2010.
Ketika bermain dalam film Brokenhearts pada tahun 2012, ia mendapatkan peran sebagai seseorang yang menderita anoreksia nervosa, dan harus kehilangan berat badan sebanyak sepuluh kilogram demi mempersiapkan peran itu.
Kemudian, ia berakting dalam film Perahu Kertas dan juga sekuelnya, Perahu Kertas 2, yang diadaptasi dari novel karya Dewi Lestari dengan judul sama. Ia berperan sebagai seorang pengusaha bernama Remi.
Pada akhir tahun 2012, ia mendapatkan peran sebagai mantan Presiden Indonesia, yakni B. J. Habibie dalam sebuah film biopik yang disutradarai oleh Faozan Rizal dengan judul Habibie & Ainun, yang menceritakan kisah hidup dan romansa antara sang mantan presiden dan istrinya, Hasri Ainun Besari yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari.
Namanya makin melonjak setelah ia berperan sebagai Presiden Habibie, dalam film Ainun dan Habibie. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJambi |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar