GridPop.ID - Tiktok menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan.
Tak heran jika banyak istilah-istilah baru yang menjadi viral di TikTok.
Baru-baru ini, kata gembelengan menjadi viral di TikTok.
Lalu apa arti dari kata viral Gembelengan ini? Simak penjelasannya.
"Gundul-gundul pacul cul, gembelengan..." menjadi lagu yang kita pelajari saat kanak-kanak.
Gundul-gundul pacul adalah sebuah nyanyian atau lagu berbahasa Jawa, namun ternyata memiliki makna yang sangat besar.
Dilansir dari situs Pemprov DIY, gundul-gundul pacul ditulis oleh Sunan Kalijaga sekitar tahun 1.400.
Konon, lagu yang terkesan jenaka ini sebenarnya adalah nasihat dan sindiran bagi penguasa.
Melansir dari laman tribuntrends.com, untuk mengetahui makna dari lagu gundul-gundul pacul, simak penjelasannya berikut ini!
- Gundul-gundul pacul-cul gembelengan
Pernahkah kamu mendengar istilah rambut adalah mahkota?
Berarti gundul adalah orang yang sudah tidak memiliki mahkota lagi.
Sedangkan pacul atau cangkul adalah perkakas pertanian yang sering digunakan oleh rakyat jelata.
M. Indra Saputra dalam jurnal berjudul Pemimpin Ideal dalam Perspektif Syair Gundul-Gundul Pacul (2016) menjelaskan pacul juga melambangkan empat indera manusia yang tidak dipergunakan dengan baik yaitu mata, telinga, hidung, dan mulut.
Sehingga ia menjadi gembelengan atau congkak, sombong dan tidak hati-hati.
Maka kalimat tersebut bermakna bahwa pemimpin bukanlah seseorang yang memiliki mahkota tetapi orang yang matanya bisa melihat kesusahan rakyat, yang telinga mau mendengar nasihat, yang hidungnya dapat mencium kebaikan serta kesusahan, dan yang mulutnya memiliki tutur kata baik, bijaksana, dan adil.
Namun pemimpin yang kehilangan empat unsur tersebut akan berubah menjadi orang yang congkak dan sombong.
Dia tidak lagi peka terhadap kesusahan rakyat, menjadi buta dan tuli akan keluhan rakyat, tidak lagi adil dan bijaksana, dan hanya sombong akan posisinya sediri.
- Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul artinya membawa bakul di atas kepala. Hal ini bermakna bahwa seorang pemimpin membawa amanah rakyat sebagai beban dan tanggung jawabnya.
Namun setelah dia membawa amanah, bukannya bertanggung jawab namun kembali gembelengan (congkak, sombong dan tidak hati-hati) karena merasa dia adalah seorang pemimpin berkedudukan tinggi.
- Wakul ngglimpang segone dadi sak latar
Wakul ngglimpang segone dadi sak latar berarti bakul terguling sehingga nasinya tumpah memenuhi halaman.
Hal ini bermakna karena saat memimpin pemimpin tersebut gembelengan (tidak hati-hati), amanah rakyat (bakul) menjadi jatuh dan sia-sia.
Sikap congkak, sombong, dan tidak berhati-hati pada seorang pemimpin akan berakhir dengan kegagalan memikul amanah rakyat. Membuat kepemimpinannya gagal dan tidak dapat mensejahterakan rakyat, bahkan tidak menghasilkan apa-apa yang bermanfaat bagi rakyat, semuanya sia-sia.
Sehingga makna dari lagu gundul-gundul pacul adalah suatu nasehat bagi para pemimpin dalam mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat.
Seorang pemimpin tidaklah boleh sombong, congkak, bermain-main, dan juga tidak hati-hati dalam mengemban amanah.
Seorang pemimpin harulah pribadi yang dapat melihat kesusahan rakyat dan masalah di daerahnya, dapat melindungi rakyat dan daerahnya, yang mau mendengarkan nasihat orang-orang bijak, yang mendahulukan amanah rakyat banyak dibanding dirinya sendiri, dan yang adil serta bijaksana dalam menjalani kepemimpinan.
Pemimpin bukanlah posisi yang tinggi dan membuat orang menjadi congkak, sebaliknya pemimpin adalah orang yang mengutamakan kepentingan khalayak banyak di atas kepalanya sendiri, menjaga amanah dengan sangat hati-hati dan sepenuh hati.
Lirik dan Chord Lagu Daerah Gundul Pacul dari Jawa Tengah
Melansir dari laman kompas.com, Gundul Pacul merupakan lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah.
Tidak diketahui siapa pencipta lagu tersebut.
Beberapa meyakini bahwa "Gundul Pacul" diciptakan R. C. Hardjosubroto, seorang komposer karawitan Jawa.
Berikut lirik dan chord lagu "Gundul Pacul".
D G
Gundul-gundul pacul-cul gembelengan
D G A Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
G A D
Wakul nglimpang segone dadi saratang
G A D
Wakul nglimpang segone dadi saratang
D G A
D G
Gundul-gundul pacul-cul gembelengan
D G A Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
G A D
Wakul nglimpang segone dadi saratang
G A D
Wakul nglimpang segone dadi saratang
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar