Menjadi individu yang baik melalui empat kebajikan kardinal Stoicism, yaitu kebijaksanaan (wisdom), keberanian (courage), keadilan (justice), dan kesederhanaan (temperance).
Menurut Stoicism, kebahagiaan sejati berasal dari praktik kebajikan ini.
5. Latihan Diri (Self-discipline)
Mengembangkan kontrol diri dan ketahanan terhadap keinginan dan emosi yang merusak, seperti keserakahan atau iri hati, melalui latihan dan disiplin diri.
Mindset Stoicism tidak hanya terbatas pada teori tetapi juga praktik sehari-hari yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, dari cara kita menghadapi tantangan, hingga bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, dan bagaimana kita mengejar tujuan dan aspirasi kita.
Hal ini menjadikan Stoicism relevan hingga saat ini, dengan banyak orang menemukan nilai dan kebijaksanaan dalam ajarannya untuk membantu menghadapi kompleksitas kehidupan modern.
Mengenal Apa Itu Stoicism Mindset
Melansir dari laman tribuntrends.com, Penulis Phil Van Treuren menjelaskan, stoicism adalah fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.
Termasuk mengatasi emosi negatif, membantu orang lain untuk kebaikan bersama, dan menemukan peluang di setiap rintangan.
Baca Juga: Istilah dalam Dunia Politik yang Viral di TikTok, Apa Arti Koalisi dan Oposisi?
Stoicism mindset merujuk pada pemikiran di mana seseorang memilih untuk melihat dunia yang membuat dirinya lebih tenang dan bahagia.
Artinya ketika mendengar komentar buruk, kita bisa memilih untuk tidak menanggapinya karena hanya akan menyakiti hati kita sendiri.
Kedengarannya memang sederhana, tetapi bisa jadi sulit jika kita masih sulit mengabaikan komentar orang lain lantaran ingin mengoreksi info yang salah.
Lantas, apa yang bisa dilakukan supaya kamu mempunyai pola pikir yang stoik atau stoicism mindset?
Sebenarnya, tidak ada daftar aturan yang spesifik yang harus kamu ikuti untuk dapat menerapkan mindset semacam ini.
Pasalnya, inti dari pemikiran ini adalah menyingkirkan pikiran negatif, yang ada dalam hal atau aspek apa pun dalam hidup. GridPop.ID (*)
Source | : | tribuntrends,ChatGPT |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar