Selain itu, psikopat juga memiliki kecenderungan tidak memiliki empati dan penyesalan, tidak bisa membedakan benar dan salah, dan cenderung mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab.
Berdasarkan studi yang dimuat di American Psychological Association (2015), sebanyak 29 persen populasi di dunia menunjukkan satu atau lebih karakteristik psikopat.
Dari jumlah tersebut, hanya 0,6 persen di antaranya yang didiagnosis sebagai psikopat.
Penyebab psikopat sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan psikopat, yakni:
1. Gangguan fungsi otak
Terjadi penurunan aktivitas di sistem limbik dan korteks prefrontal di otak yang terlibat untuk mengontrol pengambilan keputusan, empati, dan emosi.
2. Faktor genetik
Psikopat bisa diturunkan dari orangtua yang mengalami gangguan mental.
3. Trauma masa kecil
Psikopat terjadi ketika anak tumbuh dewasa karena trauma masa lalu. Hal ini meliputi trauma akibat kekerasan fisik, emosional, dan seksual, pola asuh orang tua yang tidak baik, ataupun kondisi ekonomi yang sulit.
Tanda psikopat
Source | : | tribunnews,Banjarmasinpost |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar