Modal simbolik adalah pengakuan dari orang lain mengenai reputasi dan martabat seseorang.
"Jadi kalau dia bisa memakai lanyard itu, dia akan tampak dan diakui memiliki kemapanan, memiliki masa depan yang baik, memiliki status yang terhormat," terang Drajat.
Simbol status tersebut diharapkan tidak hanya menjadi sebuah simbol pengakuan, tetapi juga membawa nilai manfaat lain, seperti kepercayaan.
Dengan munculnya kepercayaan, seseorang bisa menggunakannya untuk hal-hal lain, seperti kerja sama dan menarik lawan jenis.
Pergeseran simbol status
Lebih lanjut, Drajat menyampaikan, fenomena jasa sewa lanyard BUMN untuk bukber 2024 menunjukkan terjadinya pergeseran di masyarakat.
Jika dulu, status pegawai negeri sipil (PNS) menjadi pekerjaan yang diidam-idamkan dan dielu-elukan, kini masyarakat justru beralih ke perusahaan bonafide, seperti BUMN dan perusahaan swasta lainnya yang memberikan keuntungan gaji lebih tinggi.
"Kalau dulu kan guru, PNS, guru ngaji atau agamawan itu yang dihormati.
Sekarang arahnya lebih ke materialnya yang dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lebih mapan," ungkap Drajat.
Menurut dia, pergeseran tersebut terjadi akibat efek dari berkembangnya division of label atau pembagian kerja yang semakin terspesialisasi atau semakin rinci.
Semakin tinggi spesialisasi atau kemampuan seseorang, maka semakin kuat kebutuhan untuk orang saling berhubungan.
"Dalam sosiologi disebut solidaritas organik.
Organik itu lebih mengarah pada apa yang bisa saya kerjakan bersama atau saya fungsikan bersama dia daripada solidaritas mekanik yang lebih mengarah kepada rasa senang rasa akrab," terang dia.
Pergeseran solidaritas inilah yang membuat orang lebih membutuhkan mendapat penilaian-penilaian simbolis terkait dengan pekerjaan untuk menggambarkan asal usul orang itu sendiri. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnewsmaker,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar