SP mengaku awalnya tidak menaruh curiga karena terduga pelaku merupakan menantunya.
Sehingga, SP percaya kepada E karena dibuktikan dengan sejumlah chat dan sering beraktivitas di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.
"Saya percaya, dari Masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid.
Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.
Korban lainnya, KSW mengaku terlilit utang karena penipuan ini.
Dia mengaku kehabisan dana untuk modal sehingga berutang.
Motif Pelaku Karena Malu
Melansir dari laman kompas.com, pelaku penipuan katering Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, E, nekat melakukan aksinya untuk menutupi rasa malunya akibat gagal menjadi pemasok makanan buka puasa.
Diketahui, pengadaan katering buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo menggunakan sistem lelang dengan masa kontrak tiga hari berulang.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto mengatakan, pelaku sempat berharap mendapatkan orderan untuk pengiriman menu buka puasa dan takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama bulan puasa.
"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal," kata Kompol Ismanto, pada Sabtu (20/4/2024).
Pelaku yang sudah terlanjur memesan katering kepada para korban akhirnya menyebut menu buka puasa itu bagian dari sedekah bulan Ramadhan.
"Lalu, dia terlanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan. Korban sudah berbelanja bahan baku. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak zayed itu shodaqoh dari hampa Allah," tuturnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar