GridPop.ID - Viral di media sosial curhatan seorang pria bujang yang jatuh hati pada janda dua anak.
Pria 40 tahun ini merasa ditipu oleh janda dua anak. Kisah tersebut ia bagikan melalui media sosial Facebook.
Melansir laman Eva.vn via Tribun-Medan.com diungkapkan pria 40 tahun itu bernama Dinh Dai Tri yang berasal dari Tiongkok.
Ia berkenalan dengan seorang jadan dua anak bernama Truong My Le melalui aplikasi dating.
Meski sudah memiliki dua anak, Ny, Truong memiliki body bak gadis muda dan penampilannya pun stylish.
Hal itu pula yang membuat sejak pertama kali bertemu, pria itu jatuh cinta pada ibu dua anak ini dan segera mengajak mereka tinggal bersama.
“Kita semua sudah dewasa, tidak perlu pengakuan seperti anak muda. Kalau kamu punya perasaan padaku, kita bisa hidup bersama,” kata Pak Tri kepada Bu My Le saat pertama kali mereka bertemu.
Karena ia mempunyai perasaan yang sama, keesokan harinya, ia pindah untuk tinggal bersamanya.
Beberapa hari pertama hidup bersama, keduanya hidup dengan sangat nyaman dan bahagia.
Namun tidak lama kemudian, Bu My Le mulai meminta Pak Tri untuk membeli satu demi satu.
Secara khusus, ia menghabiskan 5.000 yuan (sekitar Rp 11,2 juta) untuk pacarnya hanya dalam 1 bulan.
Baca Juga: Modus Izin Pergi Olahraga Lari, Suami Malah Melipir ke Rumah Janda untuk Selingkuh
Tidak hanya itu, ia juga membayar 4.000 yuan (sekitar Rp 8,9 juta) untuk biaya sekolah anak Bu My Le sekaligus untuk membuktikan cintanya.
Pak Tri mengira aksinya bisa membuat Ny. Truong lebih sayang padanya, namun yang terjadi adalah kebalikannya.
Ia sering mencari alasan untuk bertengkar dengannya karena hal-hal sepele, lalu diam-diam pergi saat ia tidak ada di rumah.
Pak Tri marah dengan sikap Ny. My Le hingga mengancam wanita itu untuk mengembalikan semua uangnya jika tak ingin tinggal bersamanya.
Namun, respon Ny. My Le malah tak sesuai harapan.
Dengan bantuan mediator pasangan itu dipertemukan, dan Ny Le malah menyebut Pak Tri pelit sehingga belum menikah di usia 40 tahun.
Ia pun menegaskan bahwa perasaannya terhadap Pak Tri tulus, namun Pak Tri sangat patuh kepada ibunya dan bertekad untuk tidak pindah dari rumahnya
Karena tidak ingin konflik, ia terpaksa pergi. Jika Pak Tri pindah, maka ia akan bersedia kembali kepadanya.
Setelah berpikir lama, Pak Tri memutuskan untuk keluar dan menyewa rumah bersama Bu My Le, namun dengan syarat keduanya mengeluarkan uangnya dan iurannya dibagi dua.
Ketika mereka berdua menikah dan cukup percaya pada Bu My Le, ia akan memberinya uang untuk disimpan. Setelah mendengar permintaan tersebut, Bu My Le menyetujuinya.
Kasus Lain
Baca Juga: Ria Ricis Ngaku Sudah Janda Padahal Belum Resmi Cerai, Teuku Ryan Beri Reaksi Tak Terduga Ini
Masih di China kasus lain dimana seorang pria bernama Hou melaporkan mantan istrinya karena menipunya.
Akibat aksi penipuan mantan istrinya, Huo mengalami kerugian hingga miliran rupiah.
Melansir Kompas.com, Hou berkata, anak berusia 5 tahun dari mantan istrinya itu bukan putra kandungnya, yang dibuktikan dengan tes DNA.
Hou mengaku sudah menghabiskan banyak uang untuk merawat mantan istri dan anaknya selama 5 tahun terakhir.
Sejak kelahiran sang anak pada September 2015, Hou telah mengirimi dana ke Liu setidaknya 200.000 yuan (Rp 429 juta).
Setelah punya anak Liu juga meminta Hou membelikannya rumah. Tanpa pikir panjang Hou mengabulkan permintaan itu dan menggelontorkan uang 2,8 juta yuan (Rp 6 miliar) untuk membangun dua rumah, masing-masing untuk Liu dan si anak lelaki.
Akan tetapi karena sang putra masih kecil, kedua rumah itu didaftarkan atas nama Liu. Hou juga membelikan perabotan serta furnitur senilai hingga 200.000 yuan.
Hou ingin anaknya hidup berkecukupan, dan dia tidak menyesali semua uang yang telah dikeluarkannya. Setiap tahun ia mengirim sekitar 30.000 yuan (Rp 64,3 juta) untuk keperluan si anak, seperti susu bubuk impor, dan biaya sekolah TK mencapai 70.000 yuan (Rp 150 juta per tahun).
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Olla Ramlan & Herjunot Ali Pacaran? Janda Aufar Hutapea Beberkan Fakta Mengejutkan di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar