Melansir dari laman kompas.com, perilaku perundungan atau bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya.
Tak hanya bagi korban bullying, perilaku ini juga membawa dampak tak baik bagi pelakunya.
Dari hasil penelitian diperoleh fakta bahwa ternyata pelaku bully dulunya merupakan korban juga.
Sehingga perilaku ini terjadi seperti lingkaran yang tak terputus.
"Ada seperti perasaan bahagia, puas dan merasa diakui ketika pelaku berhasil mem-bully orang lain, jelas hal ini sudah tidak sehat secara psikis dan sosial. Pelaku bully cenderung bangga ketika sudah berhasil menindas temannya yang dirasa lemah," papar dosen Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Riana Nurhayati, S.Pd., M.Pd,
Jelas hal ini tidak baik bagi perkembangan mental anak.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pelaku bullying rata-rata lebih banyak dilakukan secara bersama-sama.
"Para pelaku bully biasanya juga merupakan anak yang agresif dan kesulitan dalam berempati," tuturnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar