Kiky menceritakan, pada Agustus 2022 ia diminta datang ke ruangan Plt Kabiro Umum Kementan, Zulkifli.
Ia mendapatkan arahan dari Zul dan Kepala Bagian Rumah Tangga, Arief Sopian untuk menyelesaikan persoalan pembayaran lukisan Sujiwo Tejo.
Namun, Kiky tidak punya uang. Ia pun memutar otak dan akhirnya memutuskan meminjam uang ke vendor yang mendapatkan proyek di Biro Umum Kementan.
“Karena diminta uang sebanyak itu, lalu saya tetap diminta untuk bayar hari itu juga, saya minta bantuan ke Pak Nasir vendor kementerian di Biro Umum,” terang Kiky.
Dari Nasir, Kiky mendapatkan transfer Rp 130 juta. Untuk menutup sisanya, ia menggunakan uang kas sebesar Rp 70 juta.
Uang kas ini merupakan patungan yang dikumpulkan pejabat eselon I Kementan secara terpaksa untuk memenuhi permintaan-permintaan SYL.
“Jadi totalnya Rp 200 juta saya langsung transfer ke orangnya Sujiwo Tejo,” tutur Kiky.
Jaksa lantas mengulik keberadaan lukisan tersebut. Namun, Kiky mengaku tidak pernah melihatnya.
“Yang saya dengar itu di kantor Nasdem katanya Pak. Cuma saya enggak paham itu Pak,” tutur Kiky.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Stok Aman tapi Harga Sembako Beras Naik? Mentan SYL Ungkap Sebabnya
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar