Saya ingin bersama istri saya dua kali sebulan, itu sulit.
“Saya membaca (ekspresi) istri orang lain sampai ada yang stres tidak bisa bersama suaminya.
Istri saya sungguh aneh,” katanya.
Ia pun sering bertanya-tanya apa yang menyebabkan keinginannya tak dikabulkan istrinya.
"Kamu bilang capek, pekerjaanku jauh lebih melelahkan.
Saya bekerja shift, besok harus ada akal sehat, suami saya akan bekerja shift malam, menjalani operasi selama dua atau tiga hari.
“Perlu dipahami bahwa suami pasti ingin bersama.
Kadang dari pagi kita kasih petunjuk tapi sudah larut malam kalau dia tidur lebih awal,” ujarnya.
Bahkan ia pernah mencoba merajuk dengan harapan dibujuk istrinya, tapi usahanya sia-sia.
“Kami makan sepenuh hati sampai pagi.
Kita pura-pura tidak menegurnya, keesokan paginya dia malah tidak merasa bersalah.
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar