Diansir oleh tribuntrends.com dari laman UNICEF, heatwave atau gelombang panas diakibatkan oleh udara hangat yang terperangkap di atmosfer dan merupakan fenomena cuaca alami.
Gelombang panas semakin meningkat intensitas dan frekuensinya akibat perubahan iklim, atau akibat emisi gas rumah kaca yang memerangkap panas lebih lama.
Fenomena heatwave dapat ditandai dengan kondisi kelembapan rendah, yang dapat memperburuk kekeringan.
Atau juga kelembapan tinggi, yang dapat memperburuk dampak kesehatan karena stres akibat panas, yang mencakup kelelahan, dehidrasi, dan heat stroke (sengatan panas). GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar