Saat itu pelaku juga mengaku sudah membunuh Inas.
"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya, gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin di lokasi.
Pengakuan serta permintaan pelaku membuat Pahrudin kaget.
Ia pun mendatangi rumah ketua RT setempat dan langsung mengumpulkan warga guna mendatangi rumah korban.
"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," ucap Pahrudin.
Korban ditemukan meninggal dengan bersimbah darah, warga lantas melapor ke polisi.
Pelaku saat itu nampak terlihat seperti orang kebingungan dan terlihat pasrah saat diamankan polisi.
Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, setelah menghabiskan nyawa ibunya, pelaku tidak langsung kabur.
R justru tidur di rumah dengan kondisi badan dan pakaian yang terdapat bercak darah sang ibu.
Setelah itu, baru R mendatangi Pahrudin dan mengakui perbuatannya.
"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu," kata Ali Jupri kepada Tribun di Satreskrim, Selasa (14/5/2024) sore.
"Dia berkata pada tetangganya pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya, (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.
Korban menderita luka tusuk di dada, muka, leher, dan kepala, giginya pun patah.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar