GridPop.ID - Sudah kewajiban seorang petugas kesehatan melayani orang yang sakit.
Namun sikap sebaliknya dilakukan oleh oknum perawat di RS Sri Ratu Medan yang meremehkan seorang pasien ODGJ yang hendak berobat.
Melansir Tribun-Medan sikap perawat itu terekam saat TikTokers asal Medan, Rahmat Hidayat atau dikenal Aleh membawa pasien ODGJ ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Sri Ratu Medan.
Dalam video viral itu Aleh membawa temannya yang merupakan ODGJ bernama Rames untuk berobat.
"Ngapain kalian masuk sini?" tanya perawat perempuan dengan intonasi yang tidak mengenakan.
"Mau cek kesehatan Rames," kata Aleh.
Bukannya dilayani, perawat itu kembali menjawab dengan nada ketus.
"Gak bisa, gak ada dokter juga," kata perawat.
Wanita yang bersama Aleh pun mempertanyakan keberadaan dokter di rumah sakit itu.
"Dokter umumnya gak ada juga ?" tanyanya.
"Lagi gak ada dokter umum," kata perawat.
Baca Juga: Salah Satunya Tumbler Kekinian, Inilah 15 Rekomendasi Hadiah Menarik untuk Adik yang Jadi Perawat
Aleh pun meminta agar perawat memanggil dokter.
"Bisa dipanggil dulu ?" tanya Aleh.
Anehnya si perawat malah melempar pertanyaan yang terkesan meremehkan.
"Ini siapa yang bayar ?" tanya perawat.
"Saya," timpal Aleh tegas.
"Ya ampun pakai nanya siapa yang bayar," sahut tim Aleh.
TikTokers asal Medan lantas memutuskan untuk mencari rumah sakit lain.
"Ini siapa yang bayar gitu ya bu ya," kata Rames.
"Rumah sakit ini kalau Rames yang masuk dia takut gak dibayar. Terlalu sepele melihat orang ya mes," kata Tim Aleh.
Tugas Perawat Tidak Hanya Melayani Pengobatan
Melansir Kompas.com, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Meidiana Dwidiyanti mengatakan tugas perawat tidak hanya melayani pengobatan.
Baca Juga: 25 Quotes Bijak Hari Perawat Internasional, Profesi Mulia yang Tak Kalah Penting dari Dokter
Menurutnya selama ini perawat terlalu disibukkan dengan rutinitas pengobatan pasien. Padahal, pasien memerlukan dampingan agar mendapat kekuatan ketika harus memutuskan sesuatu.
"Itu adalah peran perawat untuk memberi pendidikan," ujar Meidiana.
Kata Meidiana, perawat yang baik terperangkap dalam sistem rumah sakit atau lembaga pelayanan kesehatan yang tidak baik. Padahal, antara sistem dan kualitas sumber daya manusia harus saling mendukung.
Ketimpangan antara pendidikan dengan dunia kerja itu selayaknya diubah. Untuk itu, penting untuk membangun komunikasi antar instansi pendidikan dengan rumah sakit serta pemerintah.
"Intinya, pelayanan kesehatan jangan hanya sekedar mengobati pasien. Pasien membutuhkan lebih dari sekedar obat," tutur Meidiana.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Potret Pernikahan Kembar Siam Abby Hensel Viral, Profesi sang Suami Jadi Sorotan
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar