Adapun penganiayaan dipicu karena HI diduga tak terima diputus korban.
Alhasil NA melakukan seribu satu cara agar tidak lagi diganggu HI, salah satunya dengan berbohong jika ponselnya sedang diservis.
"Iya pernah pacaran katanya.
Nah, sebelumnya ini anak (korban) bicara ke salah satu temannya (pelaku) bahwa handphone-nya rusak.
Nah pas datang itu malam, dia (pelaku) dapat itu handphone," bebernya.
Pelaku semakin meradang saat minta password hp NA tapi tak diberitahu.
"Jadi dia (korban) dipukul kepalanya bagian belakang, kayak ditampar, terus dijambak, dicakar juga mukanya.
Akhirnya dibuka password handphone-nya karena sudah tidak bisa melawan," ucapnya.
Pihak keluarga yang tidak terima dengan aksi HI akhirnya membuat laporan resmi di Mapolsek Rappocini dengan nomor registrasi STPL/270/V/2024/RESTABES MKSR/SEK RAPPOCINI.
"Semoga cepat ditindaki sama polisi karena jangan sampai kejadian ini terjadi lagi, supaya pelaku ini jera. Korban itu luka pahanya masih lebam.
Terus di kepalanya sakit, nyeri, terus belakang kepala lehernya nyeri (Bibirnya) berdarah," tandasnya.
Source | : | Tribun Bogor,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar