Permukaan tertentu, seperti tanah tandus, daerah berbatu dan berpasir, dipanaskan lebih cepat daripada bidang yang tertutup rumput dan jauh lebih cepat daripada air.
Sehingga, arus konvektif terisolasi bergerak dengan naiknya udara hangat dan turunnya udara yang lebih dingin, yang bertanggung jawab atas kondisi bergelombang saat pesawat terbang masuk dan keluar darinya.
Turbulensi ini meluas akan memanjang dari permukaan hingga puncak awan jika ada awan kumulus atau cumulonimbus yang menjulang tinggi.
3. Turbulensi Frontal
Pengangkatan udara hangat oleh permukaan frontal yang miring dan gesekan antara dua massa udara yang berlawanan menghasilkan turbulensi di zona frontal.
Turbulensi ini paling terlihat ketika udara hangat lembab dan tidak stabil dan akan sangat parah jika terjadi badai petir.
4. Geseran Angin
Geseran Angin atau wind shear adalah perubahan arah angin dan/atau kecepatan angin pada jarak horizontal atau vertikal tertentu.
Tingkat turbulensi
Turbulensi dibagi menjadi 4 tingkatan atau level.
Pada level 1, guncangan-guncangan kecil akan terasa di dalam pesawat, barang-barang juga bisa sedikit bergeser.
Baca Juga: Lagi Viral di TikTok, Ini Arti Kata Kartu Hijau yang Populer di Kalangan Penggemar Voli
Pada level 2, guncangan akan lebih terasa, benda yang diletakkan tanpa dijaga bisa bergeser jauh.
Level 3 sudah termasuk turbulensi parah, penumpang bisa terlempar dari kursi jika tidak menggunakan sabuk pengaman.
Sedangkan level 4 adalah level ekstrim yang bisa menyebabkan pilot kehilangan kendali. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar