Karena itu, pasangan ini tekun berdoa di kuil.
Hingga akhirnya doa mereka terjawab ketika Lalit lahir.
"Dia berbeda, tetapi sangat istimewa bagi saya karena dia dilahirkan setelah banyak doa khusus." beber Parvatibai.
Meskipun terbiasa dengan kondisinya, Lalit seringkali mengalami kesulitan bernapas dan melihat karena rambut yang menutupi wajahnya.
Ibu dan ayah Lalit juga telah mengupayakan agar remaja 13 tahun ini bisa sembuh dari kelainannya.
Ayah Lalit, Bankatlal Patidar (45) merupakan seorang petani seledri dan bawang putih.
"Ketika Lalit berusia dua tahun, saya membawa Lalit ke rumah sakit besar di Baroda di mana sebuah tim dokter memeriksanya.
Setelah memeriksanya, mereka mengatakan kepada saya bahwa tidak ada obat untuk itu dan jika mereka menemukan obat apa pun, mereka akan memberi tahu saya." kata Bankatlal.
Dengan kondisinya yang 'berbeda' dari remaja pada umumnya, tak ayal Lalit sering mendapat cemooh terutama ketika berada di luar desanya.
"Kadang-kadang ketika saya berada di kota yang ramai, orang-orang datang dan menatap saya. Beberapa bahkan memanggil saya monyet," ungkap Lalit sedih.
"Ada saat-saat ketika anak-anak lain melempari saya dengan batu."
Namun keluarga dan teman-teman yang telah mengenalnya akan membela dan menyelamatkannya dari situasi semacam itu.