CNCI merupakan senyawa beracun yang dapat membahayakan organ-organ seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.
Selain itu urin juga dapat bereaksi dengan disinfektan untuk menghasilkan produk samping bernama DPS.
Nah, DPS inilah yang dapat menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan.
“Masih banyak pemahaman keliru di kalangan pencinta renang bahwa berkemih di kolam renang bisa diterima karena tidak berbahaya,” ujar Ernest R. Blatchley dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
“Padahal, sudah banyak peringatan di tempat di sekitar kolam untuk menjaga kebersihan kolam,” tambah profesor yang penelitiannya tentang bahaya berkemih di kolam renang pernah dipublikasikan di jurnal Enviromental Science & Technology itu.
Di sisi lain, seorang dosen Sekolah Ilmu Teknologi Poiteknik Ngee Ann, Singapura, Selvadurai Sathananthan, berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air yang sudah dirancangnya lebih dari satu dekade.
Baca Juga : Hampir 2 Tahun Meninggal, Arwah Julia Perez Selalu Pulang Tiap Malam Jumat dan Sampaikan Pesan Ini!
Tidak hanya air liur dan air seni, alat ini juga mampu mengukur partikel padat lainnya, seperti kotoran, daun, perban, dan kadang kecoak.
Selain itu, terlalu banyak kandungan amonia (senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas dan dapat merusak kesehatan) di kolam renang dapat menimbulkan masalah pernapasan dan iritasi mata.
"Sumber utama amonia di kolam renang sebenarnya dibawa oleh perenang. Dari kencing mereka, kotoran tubuh, dan cairan lendir yang sangat berkontribusi terhadap peningkatan amonia," kata Sathananthan seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/11/2017).
Jadi, bagi Anda yang terkadang memilih kencing di kolam renang daripada pergi ke toilet, hentikan sekarang juga karena bisa membahayakan banyak orang termasuk Anda sendiri.
Baca Juga : Pengakuan Mengejutkan Penjahit Gaun Pengantin Syahrini, Sebut Pernikahan Digelar di Bulan Maret
Baca Juga : Ibu Tiri Shireen Sungkar Masih Sangat Muda, Mahir Masak Makanan Sehat Demi Sang Suami