Find Us On Social Media :

Main Hakim Sendiri, Dua Pelaku Tewas Diamuk Massa Usai Dituduh Mencuri di Kampus

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Kamis, 21 Februari 2019 | 09:39 WIB

Penganiayaan dua pemuda yang dituduh maling motor, tewas setelah diamuk massa.

Secara terpisah, Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri yang dikonfrimasi membenarkan adanya kedua pelaku pencuri dua buah helm usai dimassa dan akhirnya meninggal di RS Haji.

"Untuk kedua korban, M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi dimintai keterangannya," ujar Kapolsek, Rabu (20/2/2019).

Disinggung soal oknum petugas keamanan kampus (security) diduga turut serta melakukan penganiayaan terhadap kedua pelaku.

Baca Juga : Tragis, Istri Ditemukan Tewas Bersama Pria Selingkuhan di Kamar Hotel

Dan informasi yang beredar bahwa salah satu korban yang meninggal dunia akibat diamuk massa merupakan anak oknum polisi, kepada Kapolsek Percutseituan.

Kompol Faidil Zikri mengatakan belum tahu.

"Belum tahu soal itu karena belum ada laporan," pungkasnya.

Secara terpisah, Tribun Medan mengkonfrimasi terkait kejadian amukan massa yang diduga beberapa oknu pengamanan kampus terlibat kepada Humas Unimed, M Surip.

Ia mengatakan, infto petugas keamanan kampus, kediaannya benar pada Selasa (19/2/2019) petang.

Baca Juga : Heboh! Seusai Makan Durian, Tak Berapa Lama Goweser ini Terjatuh dan Tewas

"Ada dua pelaku curanmor dihakimi massa di kampus, infonya beberapa petugas keamanan dan beberapa mahasiswa sudah mengintai dua orang pelaku untuk bisa menangkap tangan curanmor," kata M Surip.

"Mereka ketangkap tangan mencuri motor dan helm. Karena di kampus sudah sering motor mahasiswa dan pegawai yang hilang, jadi para mahasiswa serta petugas keamanan sudah sangat geram," ujarnya lagi.

Di pintu keluar sudah ditunggu petugas keamanan, sambung Humas, serta beberapa mahasiswa.

Baca Juga : Malang, Gadis 10 Tahun Ini Tewas Tersengat Listrik Karena Menolong Anak Kucing, Begini Kisahnya!

Dan saat itu juga pelaku dihakimi massa mahasiswa.

"Petugas keamanan dengan cepat melapor polisi dan berupaya mengamankan pelaku agar tidak terus dihakimi massa. Tapi massa mahasiswa tak terbendung. Saat polisi datang pelaku langsung dibawa ke RS oleh polisi Percutseituan," pungkasnya. (*)