"Rosli telah mengambil keuntungan dari saya sebagai SISWA."
"Bukankah pusat ini mengajarkan etika kerja staf mereka? Saya memposting ini secara publik karena ini bukan tuduhan belaka."
"Saya trauma atas apa yang terjadi."
"Saya tidak akan rugi. INI ADALAH KEBENARANNYA."
Selain itu, ia juga memposting story di Instagram tentang pengalaman traumatisnya.
Dia menulis, "Saya bukan satu-satunya korban. Beberapa DM (direct message) saya dan berbagi cerita bahwa mereka juga dilecehkan oleh instruktur lain dari pusat belahar mengemudi yang SAMA."
"Para guru melihatmu sebagai target yang mudah TERUTAMA jika kamu terlihat 'campuran' dan tidak mengerti bahasa Melayu dengan baik."
"Mereka berbicara tentang tubuhku. Saya ditertawakan dan didiskriminasi."
Postingan telah mengumpulkan lebih dari 4.780 retweet dan 1.297 suka.
Kasus ini terjadi di Malaysia.
Yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa banyak wanita juga menghadapi pelecehan seksual oleh instruktur mengemudi dan beberapa bahkan oleh petugas JPJ!
Seorang netizen membagikan serangkaian story di Instagram dan berbagi pengalaman di sekolah mengemudi yang sama.