GridPop.ID - Kasih ibu sepanjang masa, mungkin kalimat itu yang bisa sedikit menjelaskan perjuangan seorang ibu untuk anaknya ini.
Seorang ibu dari Tangerang Selatan rela menggendong anaknya yang mengidap penyakit lemah otot, setiap hari termasuk mengantar jemput di sekolah.
Mirisnya, ibu dan anak itu harus merasakan sulitnya mencari angkutan hingga sempat beberapa kali ditolak driver ojek online.
Baca Juga : Tak Punya Ketertarikan Seksual, Perempuan Ini Tukarkan Suaminya dengan Suami Tetangga
Kendati demikian sang ibu tak mau menyerah mendukung semangat anaknya untuk tetap mengenyam bangku pendidikan.
Melansir dari Kompas.com, Kamis (21/3), Winih Utami (49) yang tak pernah lelah merawat sang anak, Fauzan Akmal Maulana (15), penderita distrofia muscular progressiva (DMP) atau lemah otot.
Sejak Fauzan tidak bisa berjalan saat memasuki kelas V SD, Winih selalu menggendong putra bungsunya ke mana-mana, termasuk mengantar jemput Fauzan sekolah.
Baca Juga : Mengintip Seberapa Kaya Kate Middleton Sebelum Jadi Menantu Kerajaan Inggris
Winih selalu menggendong Fauzan hingga kini duduk di bangku kelas III SMP I Terbuka Tangerang Selatan.
Terkadang, di usianya yang tak lagi muda, Winih juga merasakan letih lantaran menggendong putranya.
Namun, seluruh rasa lelahnya terbayar setelah melihat semangat sang putra untk terus bersekolah.
Baca Juga : Kisah Pak Ndul, Seorang Petani dari Madiun yang Sukses Jadi Youtuber hingga Pernah Disebut Gila
"Pas pulang pendalaman materi, saya jatuh pas gendong dia. Enggak tahu, tiba-tiba jatuh tersungkur," kata Winih tersenyum saat bertemu Kompas.com di Tangerang Selatan, Rabu (21/3/2019).
Beruntung Winih dan Fauzan tidak sampai terluka.
Selain itu, Winih juga kesulitan ketika mendapatkan angkutan umum untuk mengantar jemput Fauzan sekolah.
Baca Juga : Berwajah Bak Pinang Dibelah Dua Dengan Syahrini, Perempuan Ini Justru Tak Ngefans dengan Istri Reino Barack
Tak sedikit pengemudi ojek online yang menolak mengantarkan mereka ke tempat tujuan.
Winih menjelaskan pengemudi ojel online kesulitan membawa kursi roda Fauzan.
"Makanya saya kalau pulang sekolah sama Fauzan suka ditolak karena enggak ada yang mau bawa kursi rodanya. Makanya kursi roda saya titipkan di sekolah saja," tuturnya.
Ia bersedia melakukan apa pun demi mewujudkan impian Fauzan mengenyam bangku pendidikan.
Baca Juga : Demi Turuti Nafsu dengan Bos, Seorang Polwan Tega Ikat Anak Kandung di Dalam Mobil Selama 4 Jam Hingga Tewas
"Kalau seandainya kaki saya bisa gantikan kaki Fauzan, saya tukar," kata Winih menutup pembicaraan.
(*)