Find Us On Social Media :

Mumi Lady Dai Masih Bisa Diotopsi Setelah 2.100 Tahun Kematiannya, Begini Jenis Penyakit hingga Gaya Hidup Mewahnya

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Rabu, 3 April 2019 | 17:34 WIB

Mumi Lady Dai

"Benda-benda ini menunjukkan Lady Dai hidup mewah, yang sangat dia nikmati," kata Willow Weilan Hai Chang, direktur Galeri Institut Tiongkok di New York City pada tahun 2009 lalu.

"Dia ingin mempertahankan gaya hidup yang sama di akhirat," tambahnya.

Baca Juga : Ingin Makan Gratis, Pengunjung Ini Malah Serakah Peras Restoran 10 Miliar Rupiah dengan Memasukan Bangkai Tikus pada Makanannya

Dikebal dengan kecantikannya di masa muda, Lady Dai memanjakan diri dalam setiap kenikmatan kuliner (seperti sup kalajengking) sampai ia mengalami obesitas.

Ukiran di penanda makamnya menggambarkan dia bersandar pada tongkat.

Dia mungkin tidak bisa berjalan tanpanya karena trombosis koroner dan arteriosklerosis yang didapatkan karena gaya hidupnya yang tidak aktif fisik.

Baca Juga : Duh, Anak Mahfud MD Dikira Mahasiswa Kurang Mampu, sang Dosen Beri Reaksi Tak Terduga saat Tahu Faktanya!

Pada hasil otopsi ditemukan sebuah fusi tulang di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung yang parah dan kesulitan berjalan.

Dia juga memiliki penyakit dalam kemungkinan besar karena makan makanan setengah matang atau kebersihan yang buruk.

Arterinya juga tersumbat, penyakit jantung yang serius, osteoporosis dan batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memperburuk kondisinya.

Lady Dai menginggal dunia pada usia sekitar lima puluh tahun akibat serangan jantung mendadak.

Penyebabnya karena kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun.

Baca Juga : Makin Tajir dari Sebelumnya, Syahrini Rogoh Kocek hingga Jutaan Rupiah Hanya untuk Sebuah Bando Rambut!

Makanan terakhirnya terdiri dari melon.

Ironisnya, makamnya berisi sejumlah besar informasi dalam bentuk buku dan artefak tentang kesehatan, kesejahteraan, dan umur panjang.

Pada artefak bertuliskan karakter China, ada berbagai obat tradisional China untuk mengobati sakit kepala, kelumpuhan, asma, masalah seksual dan masalah kesehatan lainnya.

Makam Lady Dai ditemukan pada tahun 1971 di sebuah situs arkeologi bernama Mawangdui dekat kota Changsha.

Baca Juga : Dituding Punya Rasa dengan Meldi hingga Membatasi Keuangan Dewi Perssik, Jawaban Tegas Angga Wijaya: Saya Diberikan Kuasa Penuh

Dia ditemukan terbungkus dalam dua puluh lapisan sutra dan dibaringkan dalam serangkaian empat peti mati berlapis-lapis dengan ukuran yang semakin kecil.

Untuk menahan udara dan air, makamnya penuh dengan arang dan bagian atasnya disegel dengan beberapa kaki tanah liat.