GridPop.ID - Seorang remaja SMP mengalami kecanduan berhubungan intim dengan beberapa pria.
Ia pun mengakui perbuatannya tersebut bersama dengan remaja pria lainnya.
Kecanduan hubungan intim sendiri memang tidak bisa disembuhkan kalau bukan karena keinginan diri sendiri.
Baca Juga : Kini Tinggal Terpisah dengan Sang Suami, Evi Masamba Ungkap Cekcok Rumah Tangganya Karena Bawaan Hamil
Lalu, bagaimana dampak hingga cara mengatasi kecanduan berhubungan intim?
Dikutip GridPop.ID dari mstar.com.my via Tribun Manado, Jumat (5/4/2019), kasus siswi SMP kecanduan berhubungan intim ini terkuak setelah ada laporan dari teman si anak kepada pihak sekolah.
Dari hasil pemeriksaan guru Konseling diketahui siswi tersebut sudah melakukan hubungan intim dengan beberapa pria di dua sekolah menengah.
Baca Juga : Terpisah Selama 20 Tahun, Momen Mengharukan Anak dan Ayah Dipertemukan Berkat Ojek Online
Siswi SMP tersebut bahkan mengaku telah berhubungan intim sejak kelas 1.
Ia mengaku melakukan perbuatan itu dengan beberapa pria di berbagai lokasi termasuk di kelas, di bawah tangga, rumah telantar, dan juga rumah mereka.
Siswi SMP itu juga mengakui hal itu terjadi atas persetujuan dua pihak.
Namun, ia tidak pernah meminta uang setelah hubungan intim.
Baca Juga : Sungguh Malang, Anak SD Tewas Tenggelam ketika sang Ibu dan Penjaga Kolam Renang Ceroboh Main HP
Selain teman sekolah laki-laki yang sama, siswi SMP tersebut mengaku pernah tidur dengan beberapa siswa laki-laki dari dua sekolah menengah dan pria lainnya.
Kepala Investigasi Kriminal Melaka Malaysia, Asisten Komisaris Kamaluddin Kassim, mengatakan bahwa para siswa dipindahkan ke sekolah lain di Ayer Keroh karena masalah disiplin.
"Segera setelah kami memiliki informasi rinci tentang aktivitas seksual siswa, guru tersebut telah membawa siswa tersebut untuk mengajukan laporan polisi," katanya.
Polisi telah menahan 11 siswa sekolah berusia antara 13 dan 16 dari tiga sekolah menengah atas dan dua tersangka berusia 21 tahun.
Baca Juga : Gadis Ini Dibius dan Diperkosa Saat Sedang Menjalani Operasi di Rumah Sakit
Semua tersangka akan diselidiki bersadarkan Bagian 376 (1) dan Bagian 377B KUHP untuk memperkosa dan melakukan hubungan intim di luar pernikahan.
"Siswa perempuan tersebut dikirm ke Rumah Sakit Malaka untuk menjalani tes kesehatan dan kemudian merekomendasikannya melalui evakuasi kejiwaan."
"Kami akan menyelesaikan penyelidikan sebelum menyerahkannya kepada Wakil Jaksa Penuntut Umum untuk tindakan lebih lanjut," katanya.
Dilansir dari Hellosehat, kecanduan berhubungan intim adalah kondisi saat seseorang tidak bisa mengelola hasratnya dalam berhubungan intim.
Ia juga tidak bisa mengendalikan dorongan untuk melakukan hal itu layaknya orang normal lainnya.
Kecanduan itu pun disertai beberapa akibat yang di antaranya sebagai berikut.
1. Terkena penyakit kelamin
Menurut data dari Departmental Management of the USDA, sekitar 38 persen pria dan 45 persen wanita yang kecanduan hubungan intim memiliki penyakit kelamin akibat perilaku tak terkendalinya.
2. Kehamilan yang tidak diharapkan
Hampir 70% wanita yang kecanduan berhubungan intim akan mengalami paling sedikit sekali kehamilan yang tidak diharapkan.
Baca Juga : Dijuluki Ratu Nyinyir, Nikita Mirzani Akui Tak Berani Melawan Sahabatnya Sendiri
3. Tidak produktif dan cenderung menyendiri
Seseorang yang kecanduan berhubungan juga cenderung tidak produktif dan cenderung menyendiri.
Hal ini karena ia cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memuaskan hasratnya.
Akibatnya, ia sulit untuk berkonsentrasi di sekolahnya maupun tempat kerjanya.
4. Gangguan psikologis
Akibat kecanduan berhubungan intim, seseorang bisa mengalami masalah psikologis yang cukup serius.
Mereka sering kali merasa malu, tak berdaya, dan stres karena sulit mengendalikan dirinya.
Baca Juga : Misi Gila Kaisar Pendiri Tembok Besar China, Inginkan Hidup Abadi dengan Korbankan 6000 Perawan
5. Kesulitan membina hubungan yang sehat
Orang yang kecanduan berhubungan intim memiliki gairah yang lebih besar dibandingkan dengan orang normal lainnya.
Akibatnya, hal ini membuatnya terus ingin melakukan hubungan intim meski mungkin baru saja melakukannya.
Kondisi ini nantinya akan sangat sulit dipahami oleh pasangan normalnya.
Hal ini tak jarang membuat ia mengabaikan pasangannya dan lebih mementingkan kesenangannya.
Baca Juga : Terbongkar, Reaksi Orangtua Fadel Islami Saat Sang Anak Minta Restu Menikahi Muzdalifah
6. Terjerat masalah hukum
Dorongan berhubungan intim yang tak terkendali bisa membuat seseorang terjerat dalam kasus hukum.
Pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga mengintip orang lain dengan memasang cctv di kamar mandi umum bisa menjadi aktivitas liar akibat kecanduan tersebut.
Hal-hal seperti inilah yang kemudian membuat efek menjadi pecandu yang sangat berbahaya.
Kecanduan ini merupakan satu situasi jelas di mana seseorang butuh bantuan terapis, komunitas untuk berbagi, dan bahkan buku motivasi untuk sembuh.
Pada akhirnya, tidak ada orang lain yang bisa membuat pecandu sembuh, tapi hanya dirinya sendirilah yang bisa mendorong dan bertindak untuk sembuh.
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk orang yang kecanduan berhubungan intim, antara lain seperti berikut ini:
1. Terapi individu
Anda harus meluangkan waktu sekitar 30-60 menit dengan terapis kesehatan mental.
Di sini, Anda dan terapis akan fokus pada perilaku seksual Anda yang kompulsif serta gangguan yang terjadi bersamaan.
Baca Juga : Brunei Darussalam Terapkan Hukuman Mati dengan Dirajam untuk Kaum LGBT!
2. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)
Terapi CBT ini akan mengedepankan pada gagasan yang menyimpulkan bahwa perilaku, emosi,serta pikiran Anda saling terkait dan bekerja untuk mengubah pikiran negatif menjadi pemikiran positif.
3. Terapi psikodinamik
Terapi ini, mengaitkan adanya kenangan dan konflik yang tidak disadari mempengaruhi perilaku kecanduan Anda.
Terapi psikodinamik ini akan mengungkap pengaruh awal masa kanak-kanak tentang kebiasaan saat ini atau faktor sekarang yang memicu hal terhadap kecanduan berhubungan intim saat ini
4. Dialectical-Behavioral Therapy (DBT)
Terapi ini, pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu kelompok melatih keterampilan, perawatan individual, pembinaan DBT, dan konsultasi.
Keempat tahapan ini dirancang untuk mengajarkan empat keterampilan: kewaspadaan, toleransi bahaya, efektivitas interpersonal, dan mengatur emosi pecandu.
Baca Juga : Lama Tak Ada Kabar, Penampilan Terbaru Puput Nastiti Devi Mencuri Perhatian!
5. Terapi kelompok
Terapi kelompok ini akan dipimpin oleh terapis profesional.
Terapi kelompok dirancang untuk menggantikan perilaku negatif dan merugikan dengan perilaku pro-sosial yang positif.
Baca Juga : Sedang Hamil, Artis Cantik Ini Ditembak Mati Saat Menyanyi Atas Panggung
Praktik terapi ini juga memberi para pecandu keyakinan, bahwa dia tidak sendiri dan bisa saling mendukung satu sama lain untuk sembuh. (*)