GridPop.ID - Selain membunuh korban Budi Hartanto dan memutilasinya secara bergantian, pelaku menggunakan dua senjata tajam sekaligus.
Pelaku pun sempat melancarkan berbagai upaya untuk mengelabuhi petugas penyelidik kasus tersebut sebelum akhirnya terungkap 9 hari kemudian.
Kini, potongan kepala Budi Hartanto juga telah ditemukan oleh pihak kepolisian.
Dikutip dari Grid.ID, penemuan potongan kepala Budi Hartanto ini menyusul setelah polisi meringkus dua orang tersangka berinisial AP dan AJ.
Menurut pemberitaan dari Surya Malang, kedua pelaku merupajan warga Kediri.
Kedua pelaku ditangkap pada Kamis (11/4/2019) di tempat yang berbeda.
AP ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri, sementara AJ diringkus oleh pihak kepolisian Kediri hanya dalam hitungan jam setelah AP tertangkap.
Dilansir dari Tribun Style, kini kedua tersangka sudah digelandang ke Ruang Penyidik Subdit Jataras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum.
Dua tersangka diinterogasi oleh pihak berwajib guna mengumpulkan laporan dan kronologi kejadian pembunuhan.
Kepada polisi, tersangka AJ menceritakan kronologi pembunuhan Budi Hartanto.
AJ mengakui bahwa bahwa dirinya adalah pertama kali melakukan proses mutilasi.
Namun, dalam proses mutilasi Budi Hartanto, AJ mengalami kesulitan.
AJ tidak sanggup memotong leher Budi Hartanto.
Karena merasa sulit, AP kemudian melanjutkan tindakan yang dilakukan oleh AJ.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," ujar AJ kepada Tribun Jatim via Tribun Style.
AJ mengatakan bahwa proses pemotongan leher Budi Hartanto dilakukannya berdua bersama dengan AP.
"Iya kami potong berdua bergantian," katanya lagi sembari mengangguk kepada penyidik.
Setelah proses mutilasi selesai, AJ dan AP memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper.
Diketahui, rupanya koper yang digunakan adalah milik ibu tersangka AP.
"Kami masukkan ke dalam koper berdua juga," lanjut AJ.
Usai memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper, kedua tersangka langsung membuangnya di pinggir sungai di bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, pada Rabu 3 April 2019.
Tujuannya adalah untuk mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus mutilasi Budi Hartanto.
Baca Juga : Kronologi Lengkap Pembunuhan Tragis Melinda Zidemi, Terdapat Korban Anak Usia 9 Tahun hingga Kondisi Jenazah
Sementara itu, Budi Hartanto dihabisi di sebuah warung kopi di Jalan Surya, Kediri.
Secara khusus, tersangka AP sudah mereservasi warung kopi tersebut beberapa hari sebelum melancarkan aksi kejinya.
Saat ditemukan di dalam koper, mayat Budi Hartanto berada dalam kondisi tanpa kepala.
Rupanya para tersangka memang membuang potongan kepala guru honorer tersebut di tempat terpisah.
Namun kemarin (12/4/2019) pihak Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri berhasil menemukan potongan kepala Budi Hartanto.
Potongan kepala tersebut ditemukan di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Baca Juga : Perubahan Sikap IA Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Sadis dan Dibakar di Atas Spring Bed
Dikutip GridPop.ID dari Tribunnews.com, Sabtu (13/4/2019), video yang menunjukkan pengakuan pembunuh Budi Hartanto beredar viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Chand Eindah pada Jumat (13/4/2019), tersangka AP alias AS membantah ikut memutilasi guru honorer Budi Hartanto.
Tersangka AP alias AS juga membeberkan kronologis guru honorer tersebut tewas hingga akhirnya dibuang ke Blitar.
Dalam video, AP mengaku menggunakan dua senjata saat pembunuhan tersebut yakni celurit dan bendo.
Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Wanita yang Dibakar di Sumatera Selatan, Motif Diduga Karena Utang
Namun, AP membantah ikut serta dan melakukan mutilasi terhadap korban.
"Itu bukan saya yang melakukan Pak. Pokoknya ada tiga (yang terlibat. red)," akunya.
AP mengaku tugasnya dalam kasus pembunuhan tersebut adalah memegangi korban saat eksekusi.
Baca Juga : Masih Berusia 12 Tahun, Polisi Perlakukan Khusus Bocah SD Jadi Tersangka Pembunuhan di Minut
Sedangkan yang memutilasi korban hanya satu orang.
"Yang ada di lokasi hanya saya dan teman saya Pak," ujarnya.
Pelaku AP kemudian mengaku bahwa dia dan temannya yang membuat potongan kepala korban di sungai setelah dieksekusi.
Baca Juga : Terungkap Karena Medsos, Polisi Bongkar Identitas dan Motif Pelaku Pembunuhan Sadis Siswi SMK Bogor
"Katanya tadi bertiga?" tanya polisi.
"Enggak, Pak. Hanya orang dua. Saya sama Aziz, Pak," ujarnya. (*)