Alha juga mengungkapkan kisahnya saat diterima di perguruan tinggi dengan biaya dari hasil gelang ibunya yang digadaikan.
Alha diterima di Universitas Teknologi Mara (UiTM) pada 2007.
Untuk memenuhi biaya kuliah yang tidak sedikit, ibunya menggadaikan gelangnya dan mendapatkan sekitar 500 ringgit.
"Aku membonceng ibu naik motor pergi ke toko emas, ketika itu Allah saja yang tahu perasaan saya, ingin tak melihat ibu tak menggadai gelang kesayangannya, tapi terpaksa."
"Sampai sekarang saya merasa tersiksa karena gelang itu adalah satu-satunya hadiah ayah kepada ibu saat mereka menikah, namun itu juga harta terakhir bagi putranya untuk terus belajar," ungkap Alha.
Alha bermaksud untuk menebus gelang itu namun toko itu sudah tutup.
Tak hanya ibunya, ayah Alha juga menunjukkan kasih sayang yang besar kepada keluarga.
Alha mengatakan ayahnya juga memiliki banyak pengorbanan tetapi tidak menunjukkan kesulitan dan kesedihan kepada keluarga.