"Kalau berbuka puasa, saya suka datang ke masjid-masjid. Enak bisa buka puasa bareng di masjid," kata Herman yang memakai topi.
"Jadi berasa punya keluarga di Jakarta," lanjut Herman sambil tertawa.
Menyoal penghasilan sehari, Herman menyatakan mampu mengantongi minimal Rp 100 ribu.
"Paling banyak dua ratus (Rp 200 ribu)," ucapnya sambil memasukan benang ke dalam pinggiran sepatu.
"Nanti bakal saya sisihkan untuk menabung. Buat pulang kampung ke Garut. Lebaran di sana," sambungnya.
Dia pun berharap, agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.
Sehingga cita-citanya untuk bersua dengan keluarga di Garut dapat terwujud.
"Saya penginnya bisa terus sehat dan banyak rezeki biar bisa bahagiakan keluarga. Ketemu sama keluarga di Garut. Senang banget saya," pungkas Herman yang memakai sandal jepit.
Diketahui, Herman bersama penjual jasa sol sepatu lainnya mengontrak di kawasan Jalan Kramat, Jakarta Pusat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Tak Kenal Lelah, Tukang Sol Sepatu Berusia 98 Tahun Ini Tetap Bekerja Keras Demi Keluarga".
Baca Juga : Pura-pura Mati Selama 7 Tahun, Oknum Guru di Medan Terima Gaji Tanpa Mengajar Sebanyak 500 Juta Rupiah!