“Beliau minta maaf. Beliau mengaku ada penyesalan juga. Hanya, arahan dari teman-teman polres ini agak terlambat mungkin ya."
"Kalau seandainya pada saat beliau ungkapkan, pernyataan beliau langsung beliau hapus, mungkin bisa ditanggapi pihak polres ataupun pihak IT yang bisa, kerja sama yang baik,” kata Ibrahim.
Berdasarkan rilis dari Polda Jawa Barat, IAS membuat rekaman video tersebut seorang diri dengan menggunakan alat komunikasi.
IAS memegang alat komunikasi menggunakan tangan kiri dan berbicara secara spontan tanpa menggunakan teks atau naskah.
Durasi waktu bicara selama 1 menit 57 detik.
Kemudian IAS menyebarkan rekaman video tersebut ke 13 grup aplikasi WhatsApp pendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo dan kontak pribadi.