GridPop.id - Kasus rekaman adu domba TNI-Polri terus bergulir.
Pria perekam dan penyebar video bermuatan ujaran kebencian, adu domba TNI-Polri, dan hoaks HUT PKI, IAS (49), meminta maaf.
IAS juga mengaku menyesal telah menyebarkan video provokatif.
Permohonan maaf itu disampaikan kuasa hukum IAS, Ibrahim Kadir Tuasamu, kepada sejumlah pekerja media di depan ruang penyidik Polres Cirebon, Senin (13/5/2019) malam.
Ibrahim mendampingi proses pemeriksaan dan pelimpahan penanganan perkara IAS ke Polda Jabar.
“Beliau minta maaf. Beliau mengaku ada penyesalan juga. Hanya, arahan dari teman-teman polres ini agak terlambat mungkin ya."
"Kalau seandainya pada saat beliau ungkapkan, pernyataan beliau langsung beliau hapus, mungkin bisa ditanggapi pihak polres ataupun pihak IT yang bisa, kerja sama yang baik,” kata Ibrahim.
Berdasarkan rilis dari Polda Jawa Barat, IAS membuat rekaman video tersebut seorang diri dengan menggunakan alat komunikasi.
IAS memegang alat komunikasi menggunakan tangan kiri dan berbicara secara spontan tanpa menggunakan teks atau naskah.
Durasi waktu bicara selama 1 menit 57 detik.
Kemudian IAS menyebarkan rekaman video tersebut ke 13 grup aplikasi WhatsApp pendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo dan kontak pribadi.
Tak hanya itu, IAS juga memposting rekaman video tersebut di akun Facebook pribadi pada hari Minggu (12/5/2019) sekitar jam 15.41 WIB di rumahnya di Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Ibrahim memastikan IAS membuat sekaligus menyebarkan video tersebut berdasarkan inisiatif pribadi.
IAS juga merupakan relawan sekaligus tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga Uno untuk jaringan ustad atau ulama di Cirebon.
Baca Juga : Bukan Warga Sukabumi, Perempuan yang Ikut Teriak di Video Ancaman Penggal Kepala Jokowi Jadi Target Polisi
Baca Juga : Dicokok Gara-gara Berkoar-koar Mau Penggal Kepala Jokowi, Pria Ini Terancam Gagal Nikmati Malam Pengantin