Find Us On Social Media :

Edan! Diancam dan Diminta Pindah, Siswa Berprestasi Ini Tak Lulus Gara-gara Protes Kebijakan Kepala Sekolah

By None, Jumat, 17 Mei 2019 | 13:30 WIB

Ilustrasi siswa SMA(Foto: Kompas/A Handoko)

Kebijakan yang ia protes adalah peraturan sekolah yang meminta siswa pulang jika terlambat masuk sesuai jam yang ditetapkan yaitu pukul 07.00 Wita dan larangan menggunakan jaket di sekolah, padahal musim hujan dan cuaca dingin.

"Kepala sekolah meminta saya mengumpulkan seluruh siswa yang setuju dengan pendapat saya. Jika banyak siswa yang setuju dengan saya dan bersedia berkumpul, kepala sekolah akan mengubah kebijakannya," kata Aldi.

"Saya berhasil mengumpulkan 200 kawan-kawan saya, tetapi ketika semua berkumpul, bukannya menepati janji, kepala sekolah justru memojokkan saya di hadapan seluruh siswa dan guru. Dia tidak menepati janjinya," kata Aldi kecewa.

4. Diancam dan diminta pindah sekolah

Aldi menceritakan, saat berada di ruangan kepala sekolah, dirinya ditanya apa keinginannya.

Lalu ia menjawab ingin peraturan sekolah berubah.

Namun, jawaban tersebut justru membuat kepala sekolah emosi dan mengancam tak meluluskannya.

Tak hanya itu, Aldi diminta pindah sekolah.

Baca Juga: Inilah Deretan Caleg Artis yang Diprediksi Kuat Melenggang Mulus ke Senayan

"Saya akan dibiayai jika mau pindah sekolah. Tapi saya menolak tetap tidak mau karena saya akan ujian.

Kepala sekolah mengancam tidak akan meluluskan. Saya tetap menolak. Kepala sekolah akhirnya mengatakan terserah kamu, saya sudah menyerah," tutur Aldi.

Ia diminta untuk menanggung risiko karena dianggap melawan, menentang, dan tidak menghormati guru. 

5. Pendapat keluarga Aldi terkait sikap kepala sekolah

Sementara itu, Rusman, kakak ipar Aldi yang membantu menangani kasus Aldi, mengatakan sangat kecewa dengan keputusan tidak adil kepala sekolah.

Sebelumnya, kepala sekolah sempat mengutus dua guru ke rumah Aldi dan mengatakan, jika ingin lulus, Aldi dan orangtuanya harus meminta maaf kepada kepala sekolah.

Bersama orangtuanya, Aldi datang ke rumah kepala sekolah.

"Kepala sekolah justru sebut permintaan maaf itu tidak diterima karena dilakukan di hari Minggu bukan jam kerja. Begitu kata kepala sekolah dan adik saya tetap dinyatakan tidak lulus karena keputusan kepala sekolah. Guru-gurunya banyak yang menangis karena tahu Aldi anak baik dan peringkat kedua di jurusannya," kata Rusman.