Find Us On Social Media :

Serukan Perang dengan Indonesia, KKB Papua Ancam Habisi dan Bantai Pekerja PT Freeport Hingga Sebut Prabowo Telah Bunuh Mereka

By Dewi Lusmawati, Jumat, 17 Mei 2019 | 23:29 WIB

Ultimatum perang terhadap Republik Indonesia, KKB Papua ancam tembak mati semua pekerja PT Freeport tanpa terkecuali.

Senjata tersebut dari hasil rampasan milik militer dan Polisi Indonesia dan dan juga diperoleh dari hasil beli dari senjata militer Indonesia.

Ayub Waker mengungkapkan sumber kepemilikan senjata saat pelaksanaan upacara penyerahan SK KODAP di Markas Kemabu Intanjaya.

Dalam sebuah rekaman video pernyataan Ayub Waker, umumkan terbuka kepada Indonesia bahwa dirinya telah keluarkan perintah perang, lawan militer Indonesia.

Hal serupa masih dalam pernyataan rekaman video pernyataan dilanjutkan oleh Komandan Operasi KODAP 8 Intanjaya, menentukan sasaran perang meliputi wilayah Temabagapura Papua.

Pengumuman perang ini menyatakan bahwa akan serang kembali perusaaan raksasa pertambangan emas di Temabagapura, dan pernyataan ini disampaikan langsung oleh Komandan operasi atas perintah Panglima KODAP 8 Intanjaya.

Baca Juga: Perempuan Ini Lakukan Operasi Bokong untuk Memenuhi Permintaan Terakhir Sang Kekasih Sebelum Wafat, Hasilnya Sangat Mengejutkan!

 

Perang ini masih tetap terpaku pada peraturan perang yang telah berlaku umum pada Komando Nasional TPNPB.

Tuntutan dari perang gerilya atas perintah ini adalah tetap pada peraturan prinsip-prinsip perang TPNPB Komando Nasional yang telah diatur dalam 12 pasal, dan yang telah umumkan oleh Kepala Staf operasi Markas Pusat Mayjend, Lekagak Telenggen pada Januari 2018 lalu di Makrkas Gimagi Yambi Puncakjaya Papua.

Tuntutan dari pada perang TPNPB di seluruh wilayah Papua Barat adalah tetap sama pada yang telah diatur dalam peraturan perang TPNPB.

Baca Juga: Tidurnya Terganggu Suara Speaker Masjid, Pemuda Ini Tikam Orang yang Sedang Mengaji, Polisi Temukan Fakta Mengejutkan!

Maka pasukan dari Brigjend Ayub Waker sebagaimana perintah perang yang telah secara resmi terbuka diturunkan sebagai tanggungjawab tugas revolusi yang harus dilaksanakan dari pasukannya.

Komandan operasi telah nyatakan siap pimpin pasukan memasuki medan perang pada sasaran perusahaan PT. Freeport Indonesia di Tembagapura.

Sejak perintah ini dikeluarkan sebaiknnya bagi karyawan perusaaan yang bukan bersenjata meninggalkan pekerjaan.

Apabila terjadi perang dan karyawan yang bukan bersenjata terjadi korban untuk hal itu TPNPB umumkan dan sampaikan sebelum terjadi perang agar setiap orang yang bukan bersenjata atau warga sipil wajib kosongkan wilayah Tembagapura.

TPNPB akan menembak mati seorang yang bukan bersenjata tetapi yang masih berada di wilayah Tembagapura sesudah pengumuman pernyataan perang ini dikeluarkan.

Pernyataan ini akan berlaku terhitung dari hari pernyatan ini publikasi kepada public sampai pada perang memulai.

Jika terdapat korban warga sipil atau seorang yang bukan bersenjata, adalah resiko akibat dari tidak mengindahkan dari pengumuman perintah perang ini.

TPNPB inginkan aktifitas pertambangan emas di Tembagapura harus dihentikan sebelum Indonesia melaksanakan Tuntutan TPNPB, untuk hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat.

Sebelum terwujud tujuan TPNPB untuk kemerdekaan bangsa Papua, perang tidak akan pernah berhenti, jika sampai Indonesia tidak inginkan Kemerdekaan Papua maka perang sampai pada dunia kiamat.

Pernyataan ini disampaikan langsung melalu rekaman video yang telah diterima Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada hari Senin tanggal 6 Mei 2019.