Andre menyebut, munculnya pemikiran pelesetan itu merupakan penggabungan dua nama ulama bersumber dari anggapan netizen di media sosial.
"Yang menganggap itu penggabungan dua nama kan bukan saya. Itu kan netizen yang meramai-ramaikan dan maksud saya kan enggak seperti itu," katanya menegaskan.
Ia melihat, tudingan itu muncul karena cuplikan dari potongan video yang beredar.
Potongan video itulah yang bisa membentuk persepsi publik bahwa pelesetannya itu dianggap penghinaan terhadap Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat.
"Cuma mungkin yang beredar potongan-potongan jadi enggak ada. Coba lihat versi full nya deh," ujarnya.
Ia menyebut, pelesetan yang dibawakannya itu merupakan teknik dalam berkomedi.
Ia menyebut itu merupakan komedi klasik yang sudah banyak digunakan pelawak-pelawak senior.
"Saya rasa komedi seperti itu komedi lawas ya, udah dari zaman dulu pelesetan itu udah banyak jauh sebelum saya jadi komedian, yang senior-senior main pelesetan banyak banget," katanya.
Walaupun namanya kini tercoreng, Andre Taulany mengaku tak akan gentar dalam berkomedi.
Ia menyebut akan tetap bekerja seperti biasa karena berkomedi adalah pekerjaannya.
"Kalau berkarya terus berjalan karena kan itu ibadah, saya kan pekerja seni saya berkomedi, pekerjaan saya di situ, ini kan ibadah, saya akan terus bekerja selama itu bisa bermanfaat bagi orang banyak, menghibur orang," kata Andre Taulany.