Find Us On Social Media :

3 Fakta Pembunuh Bayaran IR, Desertir TNI yang Dibayar 5 Juta Untuk Eksekusi Bos Lembaga Survei

By Bunga Mardiriana, Selasa, 28 Mei 2019 | 11:09 WIB

Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menunjukkan foto tersangka HK

GridPop.ID - Polisi berhasil mengungkap anggota kelompok yang diduga berniat melakukan upaya pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei.

Melansir dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menjelaskan bahwa upaya pembunuhan ini bermula sejak 1 Oktober 2018.

Keenam anggota kelompok yang dinyatakan menjadi tersangka adalah HK, AZ, TJ, IR, AD dan AV alias VV.

Baca Juga: Operasi Rahasia di Balik Kerusuhan 22 Mei, Ketika Amplop Mulai Dibagikan

Dua inisial terakhir merupakan penyuplai empat senjata api ilegal dan rakitan untuk HK (leader) dan eksekutor sekaligus perekrut IR, AZ dan TJ.

HK mengomandio AZ, TJ dan IR untuk membuat rusuh pada aksi 21 dan 22 Mei serta membunuh empat tokoh nasional dan satu lembaga survei.

Sementara itu, polisi kini telah menangkap tersangka IR (45) di belakang pos satpam Kompleks Peruri, Kebon Jeruk.

Baca Juga: Sempat Viral dan Dikabarkan Tewas Setelah Dipukuli Oknum Brimob, Ini Motif Andri Bibir Suplai Batu Untuk Kerusuhan 22 Mei

Berikut GridPop.ID telah merangkum fakta tentang IR yang dikutip dari Tribun Jakarta.

1. Ditangkap tanpa perlawanan

IR ditangkap pada Selasa (21/5/2019) malam di Jalan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Penangkapan IR tersebut disaksikan oleh warga sekitar termasuk seorang warga bernama Udin.

Baca Juga: Fotonya Dipakai Untuk Isu Palsu Tewasnya Margaretha Nainggolan di Kerusuhan 22 Mei, Wanita Ini Tak Terima dan Lapor Polisi

Lebih lanjut Udin mengatakan bahwa IR ditangkap di belakang pos satpam Kompleks Peruri.

"Dia lagi duduk di sana, terus ada polisi beberapa orang samperin dan menangkap dia. Enggak ada perlawanan kok," ungkap Udin kepada TribunJakarta.com, Senin (28/5/2019) malam.

"Cuma polisinya emang lumayan banyak, ada beberapa orang," Udin menambahkan.

Baca Juga: Cerita Unik Penjual Kopi Keliling saat Kerusuhan 22 Mei, Raup Keuntungan Uang Melimpah 3 Kali Lipat Namun juga Merasa Kecewa, Kenapa?

Meski kerap duduk di pojokan dekat pos satpam, Irfansyah jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Orangnya diam. Saya juga sekadar kenal saja, pas ditangkap enggak bawa apa-apa kok dia terus langsung dibawa polisi," tutur dia.

2. Desertir TNI

Istri IR yakni Angela (28) mengatakan bahwa suaminya adalah mantan prajurit TNI AD yang desertir lima tahun lalu sebelum menikahinya.

"Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," kata Angela.

Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi, Pedagang Kelontong yang Jadi Korban Penjarahan Kerusuhan 22 Mei Berurai Air Mata

Rupanya IR memang tertutup soal pekerjaannya termasuk pada istrinya sendiri.

Angela juga mengatakan bahwa suaminya kerap diminta untuk mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angela.

3. Dibayar Rp 5 juta

Baca Juga: Terkesan Garang Saat Bertugas, Begini Kisah Haru di Balik Foto Anggota Brimob yang Viral Saat Kerusuhan 22 Mei

Sepanjang bulan April, HK mendapat perintah untuk membunuh pimpinan lembaga survei.

Keterangan itu didapat penyidik dari tersangka AZ karena sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut. Eksekutornya adalah IR.

"Diperintahkan untuk mengeksekusi dan tersangka IR sudah mendapat uang sebesar Rp 5 juta," terang Iqbal. (*)