Find Us On Social Media :

Heboh Kabar Sandiaga Uno dan AHY Masuk Kabinet Kerja Jilid II, Begini Tanggapan Jokowi yang Tak Disangka-sangka

By None, Rabu, 29 Mei 2019 | 19:12 WIB

Jokowi dan Sandiaga Uno (Foto: Wartakota)

GridPop.id - Pilpres 2019 akan berujung di Mahkamah Konstitusi (MK) karena pihak 02 sudah mendaftarkan gugatan.

Namun, berbagai isu terus bermunculan di tengah hiruk pikuk perdebatan dua kubu setiap waktu.

Kali ini sebuah kabar mengejutkan tiba-tiba muncul terkait Sandiaga Uno yang disebut-sebut masuk dalam kabinet Jokowi.  

Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) angkat suara soal isu Sandiaga Uno masuk dalam kabinet kerja jilid II.

Baca Juga: Tak Berhubungan Badan Selama Nikah, Penuturan Hilda Vitria Berbanding Terbalik dengan Kriss Hatta yang Mengaku Bercinta 6 Kali Sehari, Begini Faktanya

Belakangan ini Sandiaga Uno memang ramai diisukan masuk dalam daftar kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan pihaknya belum bicara hingga sedetail itu.Jokowi menjelaskan bahwa saat ini masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebagaimana diketahui bahwa pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi memutuskan mengajukan gugatan hasil pilpres ke MK.

Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 sendiri telah memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Seiring berjalan waktu, Jokowi pun dikabarkan telah menyusun kabinet kerja jilid II.

Beberapa nama pun muncul termasuk Sandiga Uno.

Namun, Jokowi memastikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum membahasnya lebih jauh lagi.

"Kita ini belum bicara sedetail itu, belum sejauh itu," ujar Jokowi seperti dilansir dari tayangan YouTube iNews TV, Rabu (29/5/2019).

"Kita masih menunggu proses di MK," sambungnya.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Istri Irfansyah, Mantan Anggota TNI yang Jadi Salah Satu Pembunuh Bayaran Aksi 22 Mei, Tak Tahu Pekerjaan Suami hingga Sempat Dipamiti

Selain itu, lanjut Jokowi, pihaknya juga masih belum memikirkan apakah perlu dibentuk kementrian baru atau tidak.

"Kemudian siapa yang mengisi ini masih dalam proses, tapi yang jelas sebelum 20 Oktober saya kira sudah ada bayangannya," jelas Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi sendiri tak menutup kemungkinan jika Sandiaga Uno akan masuk dalam Kabinet Kerja jilid II.

Begitu juga dengan Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono (AHY).

"Kenapa tidak?" kata Jokowi.

"Saya terbuka untuk siapapun bersama-sama bekerjasama memajukan negara ini," terangnya.

"Siapa pun partai di luar koalisi, saya terbuka, asal memiliki visi yang sama," tambahnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno sendiri membantah mendapatkan tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf.

Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.

"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Dahnil menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.

Baca Juga: Malu Suaminya Dicap Teroris dan Dipelototin Tetangga, Begini Pengakuan Istri Calon Eksekutor 4 Tokoh Nasional yang Tak Disangka-sangka

"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil, Kamis (23/5/2019).

Diwartakan sebelumnya, sosok Joko Widodo alias Jokowi membuat pembawa acara terpingkal saat menjawab pertanyaan soal bagi-bagi jatah menteri di kabinetnya.

Hal tersebut terjadi saat Jokowi menjadi narasumber di program acara wawancara ekslusif merajut kembali persatuan bangsa dilansir TribunJakarta.com pada Minggu (26/5).

Di acara tersebut, Jokowi mendapatkan sejumlah pertanyaan terkait hasil Pilpres 2019.

Sebagaimana diketahui, Jokowi telah memenangkan hasil Pilpres 2019 berdasarkan rekapitulasi suara yang dilakukan KPU.

Dengan menangnya Jokowi berdasarkan rekapitulasi suara maka bisa diartikan sosok Jokowi akan memimpin Indonesia dalam 2 periode.

Adanya kemenangan itu juga tersebar isu mengenai jatah-jatah menteri di kubu Jokowi.

Menanggapi isu yang beredar tersebut, pembawa acara lantas menanyakan kebenarannya.

"Ada beberapa pihak yang merasa sudah mendukung Pak Jokowi dan memenangkan bapak, sudah menyampaikan dan mengharapkan posisi di pemerintahan atau jatah menteri nih pak. Bagaimana tanggapan bapak?" tanya pembawa acara.

Sesaat setelah mendapatkan pertanyaan tersebut, ayah anak tiga itu tampak tertawa.

Lantas Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan, pihaknya belum membicarakan terkait berbagai posisi menteri di forum koalisi.

Jokowi menegaskan, posisi pembagian menteri akan dibahasnya setelah dirinya benar-benar dilantik sebagai presiden terpilih.

"Belum sama sekali kita membicarakan di forum koalisi. Setelah dilantik mungkin baru membicarakannya," jelas Jokowi.

"Mungkin ada pihak yang berharap pak?" tanya pembawa acara.

"Enggak usah tergesa-gesa," jawab Jokowi.

Baca Juga: Bukan Semata-mata Karena Rindu Nur Khamid, Polly Alexandria Bongkar Alasannya Kembali Pulang ke Bali

Sontak reaksi Jokowi tersebut membuat pembawa acara terpingkal.

"Ya tapi kalau bicara saja enggak apa-apa," sambungnya.

"Jadi harapan didengar dulu ya?" tanya pembawa acara.

"Ya enggak apa-apa, keinginan dan masukkan juga boleh," aku Jokowi.

Sebelumnya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memang sudah mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno disebut bakal menghadiri sidang pertama gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu disampaikan oleh Ketua tim kuasa Hukum Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, saat konferensi pers usai pendaftaran gugatan hasil Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (24/5/2019).

"Pak Prabowo-Sandi titip pesan hari ini enggak bisa datang tapi dalam sidang pertama akan hadir. Mohon maaf enggak bisa datang. Malam ini baru bisa kami sampaikan," ujar Bambang.

Bambang berharap MK bisa mengadili sengketa Pilpres ini secara profesional, transparan, dan independen.

Baca Juga: Malu Suaminya Dicap Teroris dan Dipelototin Tetangga, Begini Pengakuan Istri Calon Eksekutor 4 Tokoh Nasional yang Tak Disangka-sangka