Find Us On Social Media :

Cerita Luhut Panjaitan Saat Melihat SBY Cium Kening dan Beri Bisikan Terakhir Pada Ani Yudhoyono Sebelum Disemayamkan: Separuh Jiwa Pak SBY Habis

By Bunga Mardiriana, Rabu, 5 Juni 2019 | 15:47 WIB

Luhut Panjaitan saat beri penghormatan terakhir untuk Ani Yudhoyono

Ia pun merenung saat melihat begitu sederhananya peti mati Ani Yudhoyono.

"Masih di National Universty Hospital, 10 sampai 15 menit setelah momen itu, keranda jenazah didatangkan. Melihat begitu sederhananya peti mati yang disiapkan, membuat saya merenung, bahwa inilah yang akan kita semua pakai nantinya. Tidak peduli apakah kita Presiden, Ibu Negara, Wakil Presiden, ataupun hanya manusia biasa, semua sama saja. Ketika sudah selesai waktu kita di dunia ini, kita akan diperlakukan sama. Tinggal masalah kapan, di mana, dan bagaimana kita berpulang," katanya.

Ia pun kemudian meminta kepada semua yang masih hidup untuk melakukan refleksi.

"Ya itulah hidup. Sekarang untuk kita yang masih diberikan hidup, mari kita bawa peristiwa ini menjadi sebuah bahan refleksi diri bagaimana membuat hidup ini bermakna. Bagi saya, pada akhirnya hidup adalah tentang bagaimana kita bisa berbagi dengan orang lain, berbuat baik kepada orang lain. Hidup begitu singkat, untuk apa kita berbuat curang atau culas. Buat apa juga kita senang membuat permusuhan atau membuat orang lain menjadi susah. Termasuk dalam hidup bernegara, untuk apa juga kita membuat perkara atau keributan terus menerus," tulisnya.

Ia kemudian mengajak untuk sama-sama mendoakan SBY agar tabah dan selalu sabar.

"Selain itu saya juga melihat keteladanan SBY sebagai seorang suami yang mau terus mendampingi istrinya sampai akhir, mengesampingkan kesibukannya selama 4 bulan terakhir ini. Terakhir, saya mengajak kita semua untuk mendoakan Pak SBY dan keluarga, supaya diberi kekuatan. Manusia hanya bisa berencana, tapi kehendak Tuhan yang jadi," tutupnya. (*)