"Drama terkini Setya Novanto yang membuatnya dipindahkan ke LP Gunung Sindur ini justru membuka kecurigaan lain. Bahwa ini babak baru dengan skenario yang bertujuan membuat gerak Papa Setnov semakin bebas karena jauh dari pemantauan publik. Agar kita lupa dan semakin tidak peduli. Agar kita menyerah lelah karena toh ini bukan urusan kita. Karena ini 'biasa saja'. Dan teman2, itulah yang berbahaya. Ketika kejahatan kita anggap sebagai kewajaran. Ketika penyelewengan yang berulang akhirnya kita lihat sebagai normalitas. Ketika pelanggaran kolektif menjadi terlembagakan dan termaklumkan. Sekali lagi. Berbahaya," pungkas Najwa.
(*)