Find Us On Social Media :

Geger Perempuan Banyuwangi Kembalikan Sang Suami Ke Orangtuanya, Ternyata Gara-gara Anut Paham Ini

By None, Jumat, 28 Juni 2019 | 19:03 WIB

Ilustrasi (Foto: medicalnews)

 

GridPop.id - Tak jarang mendengar kabar kisruh rumah tangga membuat seorang istri protes.

Sang istri minta dipulangkan saja pada ayah atau ibunya.

Kalimat itu juga kamu temukan dalam syair tembang lawas yang dinyanyikan Betharia Sonata, dalam lagunya “Hati yang terluka

Baca Juga: Tak Puas Komentari Pernikahan Syahrini-Reino Barack, Nikita Mirzani Sindir Pedas Gaya Honeymoon Incess: Norak Banget!

Nah, yang terjadi di kota Banyuwangi, Jawa Timur, sungguh  terbalik 180 derajat.

Seorang istri bukan minta dikembalikan ke orangtuanya, namun justru ia yang mengembalikan suaminya ke orangtuanya (mertua istri).

Kok bisa? Ini ceritanya.

Di kota terujung dari Pulau Jawa ini, istilah “Cerai Susuk” bukan hal asing.

Cerai susuk adalah proses gugat cerai yang dilakukan oleh istri.

Selama ini yang sering terjadi adalah menimpa para tenaga kerja wanita di luar negeri.

Di saat ekonomi menghimpitnya, para wanita di kota ini rela berkorban mencari nafkah untuk keluarganya.

Baca Juga: Cerai Dengan Halimah Demi Mayangsari, Bambang Trihatmodjo Bayar 1,5 Miliar

Sementara, suami yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga seolah tidak punya tanggung jawab.

Berikut ini penelusuran Grid.ID dari Kompas.com yang mengangkat hasil riset yang dilakukan Lilit Biati, dosen IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi bersama rekannya.

"Proses cerai susuk ini sama dengan gugat cerai, yaitu istri yang mengajukan perceraian dan biaya ditanggung oleh pihak istri yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita," jelas Lilit.

Kata Susuk diambil dari istilah jawa "nyusuk" atau mengembalikan.

"Kalau bahasanya orang-orang Banyuwangi, disusuki bojone atau dikembalikan pasangannya, jadi ya dikenal dengan cerai susuk," jelasnya.

Baca Juga: Panas Jelang MotoGP Belanda, Vinales Masih Dendam, Lorenzo Geram

Uniknya, cerai susuk yang mereka lakukan hanya sepihak.

Istri masih bekerja di luar negeri, proses cerai berlangsung.

Bahkan istri rela membiayai proses cerainya.

Dari penelitian yang dilakukan terhadap 20 pasangan,  angka perceraian paling banyak terjadi di Banyuwangi Kota, Licin, Kalipuro, Rogojampi, Muncar, Glenmore, Kalibaru, Purwoharjo dan Bangorejo.

Ada 5 penyebab cerai susuk:

1. Faktor ekonomi yang diakibatkan keterbatasan suami dalam memberikan nafkah kepada istrinya.

2. Penghasilan suami rendah. Suami tidak bekerja dengan alasan merawat anak sehingga menggantungkan hidup dari kiriman istri.

3. Perselingkuhan

4. Fitnah serta campur tangan dari orangtua dan keengganan istri pulang ke tanah air karena sudah nyaman bekerja di luar negeri.

5. Putusnya komunikasi antara suami dan istri (*)

Baca Juga: Diserbu Pertanyaan Soal Sunat, Deddy Corbuzier Merasa Aneh Hingga Beri Jawaban Mengejutkan