Parang sebenarnya ciri khas batik pedalaman seperti Jogja dan Solo yang biasa dipakai para raja, atau anak-anaknya.
Baca Juga: Dengar Cerita Presiden Jokowi, Soimah Ngakak hingga Mencuri Perhatian Iriana Jokowi
Namun, motif buketan berasal dari Pekalongan.
"Ibu Iriana cerdas karena memilih parang buketan yang ada sisi lembutnya dari motif kain itu. Maknanya membalut kekuatan dalam satu bentuk lebih feminine," paparnya.
Walau Parang Buketan adalah ciri batik Pekalongan, namun menurut Iwet kemungkinan batik itu dibuat di Solo, Jawa Tengah.
"Tebakanku kain itu dibuat di Solo karena ibu sering berbelanja di sana," imbuhnya.
Sementara untuk selendang batiknya, menurut Iwet, adalah batik pesisir karena motifnya memiliki tumpal.
Sikap yang disampaikan melalui pilihan busana tersebut, lanjut Iwet, merupakan komunikasi tingkat tinggi, terlebih di tengah fenomena kekhawatiran akan terkikisnya budaya asli Indonesia karena isu identitas belakangan ini.
"Piluhan memakai pakaian nasional itu adalah cara memberi contoh tanpa harus ngomong. Pak Jokowi dan ibu adalah orang yang filosofis, tidak mungkin mereka muncul dengan pakaian tersebut tanpa ada pesannya," tandas Iwet. (*)