GridPop.ID - Pada setiap momen, Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Jokowi, selalu sukses menyita perhatian publik.
Karena dirinya merupakan istri dari orang nomor satu di Indonesia, segala hal tentangnya sangat menarik untuk dikulik.
Bukan hanya rutinitas Iriana Jokowi di dalam keluarga, kali ini ibu tiga anak itu kembali menyita dunia dengan penampilan khas Indonesia.
Melansir dari NOVA, Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi beserta rombongan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, pada Jumat (28/9).
Pada momen tersebut, Iriana Jokowi kembali mencuri perhatian.
Pasalnya saat berfoto bersama para istri dan suami pemimpin G20, Iriana tampil berbeda dengan yang lainnya.
Ia terlihat mengenakan busana khas Indonesia yakni kain batik.
Sementara para istri pemimpin yang lain memakai dress hingga celana.
Melansir dari Kompas.com, penampilan Iriana Jokowi saat itu memang berbeda dari lainnya.
Baca Juga: Gendong Cucu dengan Kain Jarik, Potret Iriana Jokowi dan Sedah Mirah Sukses Curi Perhatian
Walau dalam acara tersebut para ibu negara lain mengenakan summer dress berupa baju terusan selutut, Iriana tetap memilih pakaian nasional Indonesia berupa baju kurung, kain, dan selendang batik.
Pilihan busana memnag bisa menjadi siasat soft diplomasi yang elegan.
Hal itu pula yang tampaknya ingin ditunjukkan oleh Iriana dalam acara tersebut.
Desainer batik Iwet Ramadhan yang menaruh perhatian pada baju nasional mengapresiasi pilihan busana tersebut.
Baca Juga: Soimah Tawarkan Diri untuk Gantikan Posisi Ibu Negara, Begini Jawaban Iriana Jokowi
"Yang dilakukan Ibu Iriana adalah bentuk diplomasi. Ia memakai kain batik dan baju kurung pendek, bukan kebaya Jawa. Ditambah lagi sanggulnya juga bergaya modern. Yang dia tunjukkan Indonesia, bukan hanya Jawa," ujar Iwet Ramadhan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Iwet, pilihan motif batik yang dipakai Iriana juga tidak sembarangan karena memiliki filosofi sebagai pemimpin, yakni Parang Buketan.
Parang sebenarnya ciri khas batik pedalaman seperti Jogja dan Solo yang biasa dipakai para raja, atau anak-anaknya.
Baca Juga: Dengar Cerita Presiden Jokowi, Soimah Ngakak hingga Mencuri Perhatian Iriana Jokowi
Namun, motif buketan berasal dari Pekalongan.
"Ibu Iriana cerdas karena memilih parang buketan yang ada sisi lembutnya dari motif kain itu. Maknanya membalut kekuatan dalam satu bentuk lebih feminine," paparnya.
Walau Parang Buketan adalah ciri batik Pekalongan, namun menurut Iwet kemungkinan batik itu dibuat di Solo, Jawa Tengah.
"Tebakanku kain itu dibuat di Solo karena ibu sering berbelanja di sana," imbuhnya.
Sementara untuk selendang batiknya, menurut Iwet, adalah batik pesisir karena motifnya memiliki tumpal.
Sikap yang disampaikan melalui pilihan busana tersebut, lanjut Iwet, merupakan komunikasi tingkat tinggi, terlebih di tengah fenomena kekhawatiran akan terkikisnya budaya asli Indonesia karena isu identitas belakangan ini.
"Piluhan memakai pakaian nasional itu adalah cara memberi contoh tanpa harus ngomong. Pak Jokowi dan ibu adalah orang yang filosofis, tidak mungkin mereka muncul dengan pakaian tersebut tanpa ada pesannya," tandas Iwet. (*)