Riset yang dilakukan ilmuwan dari Carnegie Mellon University di Pennsylvania, AS pun telah membuktikannya.
Berdasarkan riset tersebut, berpelukan usai berdebat, ternyata dapat menaklukkan tempramen seseorang.
Hasilnya, mereka yang memeluk orang yang berdebat dengannya cenderung merasa lebih positif usai berdebat, daripada mereka yang tidak memeluknya.
Pelukan membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin, atau kita menyebutnya sebagai hormon cinta.
Hormon ini merupakan pembawa pesan yang berfungsi pada bagian pusat emosional otak, sehingga kita dapat merasakan kepuasan, mengurangi kecemasan, dan stres.
Selain oksitosin, tubuh juga akan memproduksi hormon serotonin, hormon ini dapat menjaga kesimbangan suasana hati.
Tak hanya membuat pikiran menjadi lebih positif, pelukan juga bisa menjauhkan diri dari stres, mengurangi rasa takut, baik untuk perkembangan anak, dan membuat seseorang merasa lega.
(*)