GridPop.ID - Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Jalur Pantura Situbondo, tepatnya di Jalan Raya Hutan Baluran KM 253 arah Surabaya pada Kamis (4/7/2019) sore sekitar pukul 15.34 WIB.
Peristiwa tabrakan tersebut berawal dari sebuah truk yang terus melaju dan remnya diduga blong.
Akibatnya, truk tersebut menabrak lima kendaraan di depannya secara beruntun termasuk dua bus pariwisata yang berisikan rombongan murid TK dan guru dari Gresik, Jawa Timur.
Melansir dari Tribun Jatim, supir truk yang tak bisa mengendalikan laju kendaraannya itu menghantam kendaraan yang tengah berhenti di depannya karena ada perbaikan jalan.
Kendaraan yang dihantam oleh truk tersebut diantaranya dalah sebuah mobil minibus Suzuki Ertiga, dua bus pariwisata rombongan guru dan murid TK dari Gresik serta truk colt diesel.
Para guru se-Kecamatan Gresik yang menumpang lima bus rencananya akan berangkat ke Bali.
Namun, bus nomor 1 dan bus nomor 3 terlibat kecelakaan di Jalan Raya Baluran.
Melansir dari Kompas.com, saat kejadian, sejumlah penumpang yang mayoritas ibu-ibu keluar dari jendela bus yang hampir terperosok tersebut.
Beberapa penumpang yang mengalami luka langsung dilarikan menuju Puskesmas Batangan.
Akibat kerasnya tabrakan, satu bus pariwisata ada yang terperosok hingga masuk ke dalam parit Hutan Baluran.
Dari peristiwa ini, yang menjadi korban tewas hanya guru TK bernama Masruchah (55).
Masruchah duduk di kursi nomor 2 dari depan bersama dengan cucunya, Nana (4).
Tepat dibelakangnya, duduk rekan Masruchah yang bernama Kristianti (49).
Dirinya tak memiliki firasat apapun atas kejadian nahas yang menimpa rombongan guru dan murid-muridnya yang akan berwisata ke Bali.
Jenazah Masrchah tiba di rumah duka kemarin pada Jumat (5/7/2019).
Kristianti yang datang melayat sempat menyampaikan pesan terakhir almarhumah sebelum meninggal.
Sambil terbata-bata guru TK ini mengatakan bahwa korban berpesan agar kebahagiaan dirasakan bersama.
"Tadi sempat diciumi, sambil bilang ya ngene buk jenenge rekreasi jangan kepala sekolah TK saja harus dengan guru-guru semua (ya begini bu, namanya rekreasi jangan hanya dengan kepala sekolah TK saja tetapi dengan guru-guru lainnya juga)" katanya. (*)